Bantah Bela Paula Verhoeven, Lita Gading Justru Khawatirkan Psikis Anak Baim Wong, Singgung Ego
Siti Nurjannah Wulandari April 22, 2025 10:07 AM

TRIBUNNEWS.COM - Perceraian Baim Wong dan Paula Verhoeven turut menyita perhatian psikolog Lita Gading.

Diketahui, meski telah resmi bercerai, perseteruan Baim dan Paula belum juga usai.

Buntut putusan yang menyebut Paula selingkuh hingga dicap istri durhaka, kini ibu dua anak itu melaporkan hakim ke Mahkamah Yudisial (MY).

Rupanya putusan hakim itu menimbulkan polemik baru.

Psikolog Lita Gading pun menyayangkan penyebutan istilah selingkuh hingga istri durhaka terhadap Paula.

Bantah membela Paula, Lita justru mengkhawatirkan psikis anak-anak model asal Semarang, Jawa Tengah itu.

"Yang saya garisbawahi di sini bukan masalah saya membela Paula tapi saya membela anaknya."

"Tumbuh kembang dan perkembangan anak ini harus maksimal, tidak bisa ego, barangkali dia mengatakan itu (selingkuh dan istri durhaka) karena ego," ucap Lita, dikutip dari YouTube Mantra News, Selasa (22/4/2025).

Menurut Lita, bukan hal yang lumrah sampai hakim menyebutkan istilah tersebut.

"Dia mengatakan itu barangkali ada bisik tetangga dari sana."

"Kenapa kok hakim berkata seperti itu? Itu nggak lumrah lho. Itu tidak masuk akal kalau menurut saya," kata Lita.

Lebih lanjut, Lita memberi pandangan dari sisi psikologis Paula.

"Saya bicara tentang psikologis, psikologis itu mendekati tentang hukum. Bagaimana perasaan orang tersebut mendapatkan dari sisi hukumnya."

"Secara hukum me-labelling seperti itu bagaimana perasaan jiwa Paula dan anak-anaknya," tegas Lita.

Lita mengaku sangat prihatin dengan apa yang menimpa Paula.

Psikolog berusia 50 tahun itu khawatir dengan perkembangan psikologis anak Baim dan Paula.

Lebih lagi, jika kedua anak mereka sudah bisa mengakses media sosial dan melihat pemberitaan tentang ibunya.

"Parah lho, kasihan lho. Saya bukan masalah membela ya. Bukan!"

"Tapi bagaimana perkembangan psikologis anaknya, itu yang saya garisbawahi,"
tandasnya.

"Dan jejak digital tidak bisa dihapus, anytime dia gede sedikit aja dia udah beselancar di sosial media, membaca berita itu tentang ibunya," ucap Lisa menyayangkan.

Sementara itu, Lita juga memberikan pandangan dari sisi psikologis dan secara hukum soal tudingan selingkuh yang ditujukan kepada Paula.

"Jadi gini ya secara psikologis mungkin itu dianggap sebuah perselingkuhan, secara kasat mata, dan secara hati yang terluka, dari sisi Baim," ujar Lita.

"Namun, tidak bisa yang namanya udah masuk ke ranah hukum, itu nggak bisa, yang namanya orang selingkuh itu harus dibuktikan bahwa dia melihat dia sedang bersetubuh," imbuh Lita.

Dijelaskan Lita, bahwa seseorang tidak bisa serta merta dituding selingkuh hanya karena jalan berdua dengan lawan jenis.

"Tidak bisa itu di-labelling bahwa dia itu selingkuh kalau hanya dengan kata-kata dan ucapan."

"Apalagi dengan dia jalan ke mall aja itu bukan lho dikatakan itu selingkuh. Just a friends maybe, kan bisa saja seperti itu," jelasnya.

Psikolog lulusan Universitas Langnan Hong Kong itu lantas menyoroti putusan hakim yang menyebut Paula berselingkuh hingga istri durhaka.

Lita mengkhawatirkan jejak digital tersebut terhadap anak-anak Baim dan Paula kelak.

"Namun ini yang lucunya hakim sudah bilang bahwa ini merupakan suatu perselingkuhan. Dan hakimnya bilang istri durhaka."

"Itu perlu nggak disampaikan begitu? Dia mikir nggak dia punya anak," tandasnya.

Lita mengatakan, bahwa keberaniannya untuk bersuara lantaran ingin memberi dukungan kepada sesama perempuan.

Menurut Lita, apa yang diputuskan hakim merupakan suatu penghinaan terhadap Paula.

"Kenapa saya bersuara keras? Women support women, itu karena apa? Saya sebagai perempuan, saya tidak mau dihina."

"Itu penghinaan lho terhadap wanita," tegasnya.

Sebab hal itu merupakan ranah pribadi yang tidak perlu diungkap ke publik.

"Bagaimana pun juga mungkin ada kesalahan Paula, tapi tidak perlu harus dipublikasi sedetail itu," ujarnya.

(Yurika)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.