Kronologi Meninggalnya Mbok Yem, Legenda Pemilik Warung di Puncak Gunung Lawu yang Dijuluki Penjual di Atas Awan
Siti M April 24, 2025 01:34 PM

Grid.ID - Kabar meninggalnya Wakiyem atau yang lebih dikenal dengan dengan sebutan Mbok Yem mendadak ramai jadi perbincangan. Bukan tanpa alasan, pasalnya Mbok Yem sendiri selama ini memang dikenal di kalangan para pendaki.

Terutama pendaki di Gunung Lawu. Dimana Mbok Yen sehari-hari memang berjualan dan membuka warung di atas gunung.

Dilansir dari Kompas.com, Mbok Yem meninggal dunia di kediamannya, Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Magetan, Jawa Timur, Rabu (23/4/2025). Sekitar pukul 13.30 WIB.

Hal tersebut disampaikan oleh juru bicara keluarga besar Mbok Yem, yakni Syaiful Gimbal.

"Benar, meninggalnya di rumah tadi sekitar pukul 13.30 WIB," ujar Syaiful.

Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Mbok Yem ternyata sempat menjalani rawat jalan di RSU Aisyiyah Ponorogo. Yang terjadi usai kondisi kesehatan menurun dimana ia sempat ditandu turun dari gunung.

Kronologi Meninggalnya Mbok Yem

Setelahnya kesehatannya menurun, terungkap bahwa Mbok Yem ternyata mengidap sakit pneumonia. Ya, hal ini berdasarkan serangkaian pemeriksaan yang telah dilakukan tim dokter RSU Aisyiyah Ponorogo.

"Hasil pemeriksaan ada pneumonia, ada bengkak, rontgennya ya pneumonia," kata Humas RSU Aisyiyah Ponorogo, Muh. Arbain, dikutip dari TribunJogja.com.

Kondisi Mbok Yem sendiri sebenarnya sempat membaik dan bahkan bisa diajak bercanda. Namun usai menjalani perawatan selama dua minggu, Mbok Yem diperbolehkan pulang dan mulai menjalani rawat jalan di rumah.

Namun pada Rabu (23/4/2025), Mbok Yem akhirnya menghembuskan napas terakhir di kediamannya dalam usia 82 tahun.

Legenda Gunung Lawu

Mbok Yem sendiri selama ini dikenal sebagai legenda di Puncak Lawu. Pasalnya, Mbok Yem adalah sosok orang yang pertama kali membuka warung makan di puncak gunung itu.

Yakni tepatnya pada tahun 1980-an. Kisah sosok Mbok Yem bahkan sempat diabadikan dalam sebuah film dokumentar tahun 2017 karya Wismoyo Adi Nugroho berjudul Penjual di Atas Awan.

Sosok Mbok Yem sendiri selama ini memang begitu melekat di hati para pendaki. Bukan tanpa alasan, hal ini karena tempat jualannya itu sering menjadi persinggahan pendaki yang kedinginan.

Ditambah lagi, meski membuka warungnya di atas gunung, Mbok Yem menjual makanannya dengan harga yang murah. Sementara itu, jenazah Mbok Yem sendiri bakal disemayamkan di rumah duka dan akan dimakamkan di pemakaman umum Desa Gonggang.

"Iya, ini akan langsung dimakamkan, masih menunggu prosesi memandikan dan akan dilanjutkan untuk dimakamkan di pemakaman desa," tandas Syiful Gimbal.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.