TRIBUNNEWS.COM - Dokter Tifauzia Tyassuma atau biasa disapa Dokter Tifa dilaporkan ke polisi karena menuding ijazah sarjana di Universitas Gadjah Mada (UGM) milik Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) palsu.
Dokter Tifa dilaporkan oleh organisasi masyarakat Pemuda Patriot Nusantara bersama Relawan Jokowi ke Polres Metro Jakarta Pusat pada Rabu (23/4/2025).
Selain dokter Tifa, ada 3 sosok lagi yang dilaporkan atas kasus yang sama, yakni mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, ahli digital forensik Rismon Sianipar, dan Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Rizal Fadillah.
Laporan terhadap Dokter Tifa cs ini teregister dengan nomor LP/B/978/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKPUS/POLDA METRO JAYA.
Pelapor atas nama Ketua Pemuda Patriot Nusantara, Andi Kurniawan.
Rusdiansyah, selaku kuasa hukum Pemuda Patriot Nusantara, menjelaskan bahwa pasal yang disangkakan terhadap dokter Tifa dan ketiga orang itu yakni 160 KUHP tentang penghasutan mengenai tuduhan ijazah palsu Jokowi.
Ketika membuat laporan ke polisi, Rusdiansyah bersama kliennya membawa sejulah bukti terkait penghasutan yang dilakukan empat orang itu.
Adapun laporan ini dibuat lantaran telah menimbulkan kegaduhan soal ijazah palsu Jokowi.
"Bisa kita lihat sendiri terjadi di civitas Akademika UGM. Di Solo, di sekitar rumah Pak Jokowi juga menimbulkan ketidaktertiban dan meresakan. Nah, kedatangan klien kami hari ini ingin juga negara hadir memberikan kepastian atas kegaduhan ini," kata Rusdiansyah di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Rabu (23/4/2025), dikutip dari Wartakotalive.com.
Terkait dengan pelaporan dokter Tifa dkk. ini, Rusdiansyah memastikan bahwa kliennya tidak pernah berkomunikasi dengan kuasa hukum Jokowi maupun Jokowi sendiri.
Laporan dibuat murni karena ada dugaan tindak pidana lantaran sudah membuat kegaduhan di masyarakat maupun sosial media.
"Kami kan lihat dari laporan pasal 160 saja itu delik umum. Sebagai warga negara melihat ada dugaan tindak pidana ya kita laporkan," ujarnya.
Lantas, seperti apakah sosok, profil, dan rekam jejak dokter Tifauzia Tyassuma? Berikut informasi lengkapnya.
Dokter Tifauzia Tyassuma dikenal sebagai dokter yang aktif dalam bermain media sosial (medsos).
Dari penelusuran Tribunnews, dokter Tifa kerap melontarkan kritikan terhadap para tokoh-tokoh di tanah air, salah satunya yakni Jokowi.
Kritikan tersebut kerap ia sampaikan melalui akun X pribadinya yang telah bercentang biru bernama @DokterTifa.
Baru-baru ini, dokter Tifa juga merespons soal dirinya dilaporkan ke polisi.
"Saya dilaporkan? BAGUS! Mau saya tagih janji Jokowi, sesumbarnya hanya mau memperlihatkan IJAZAH ASLI di depan pengadilan! Dan saya akan tagih UGM untuk memperlihatkan 34 dokumen yang katanya mereka miliki yang menjadi penguat Jokowi pernah kuliah di UGM! Biar mulai sekarang UGM sibuk bikin 34 dokumen tersebut!" tulisnya, dikutip Tribunnews, Kamis (24/4/2025).
Dikutip dari akun Linkedin-nya, dokter Tifa mengaku merupakan lulusan Fakultas Kedokteran di UGM.
Dikutip dari Bangkapos.com, dokter Tifa dikenal sebagai dokter ahli saraf nutrisi.
Ia juga ahli epidemiologi molekuler dan praktisi makanan kesehatan.
Dokter Tifa diketahui telah menelurkan karya buku berjudul Body Revolution dan Nutrisi Surgawi.
Dalam kariernya, sejak tahun 2017, perempuan berhijab ini menjabat sebagai Presiden Ahlina Institute, Jakarta.
Sebelum itu, dokter Tifauzia Tyassuma juga pernah menjabat sebagai Executive Director di Center for Clinical Epidemiology & Evidence RSCM Jakarta sejak tahun 2009.
Sejak 2010, dokter Tifa juga mengemban jabatan sebagai Sekretaris Jenderal untuk Indonesian Clinical Epidemiology & Evidence-Based Medicine Network.
Selain menuding ijazah sarjana Jokowi palsu, dr Tifa juga pernah menuding Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memiliki ijazah palsu dari program Insearch di University of Technology Sydney (UTS), Sydney, Australia.
Dokter Tifa menyebut Gibran bukanlah kelulusan S1 dari UTS, melainkan hanya lulusan kursus atas setingkat D1.
Melalui akun X-nya, @DokterTifa pada Kamis (16/11/2023), ia menanyakan soal ijazah Gibran tersebut.
"Bran @gibran_tweet Ijazah kursusmu seka Insearch UTS endi coba tak delok. Insearch sak ngertiku artine program utowo kursus utk persiapan masuk UTS. Upamane ngetokke ijazah, levele mung D1 alias kursus. Dadi sak jane kowe ki nang Australi kuliah opo ming kursus tow? (Bran @gibran_tweet ijazah kursusmu dari Insearch UTS coba mana lihat. Insearch sepengetahuanku artinya program atau kursus untuk persiapan masuk UTS. Misalnya mengeluarkan ijazah, jenjangnya hanya D1 alias kursus. Jadi kamu di Australia kuliah atau hanya kursus saja?)," tulis dokter Tifa.
Pertanyaan tersebut sempat dibalas oleh Gibran.
Ia menantang balik dokter Tifa untuk menganalisa potret wisudanya.
Tantangan tersebut dibuktikan dokter Tifa melalui tangkapan layar sebuah pemberitaan berjudul, 'Sindir Dokter Tifa Perihal Ijazah Palsu, Gibran: Coba Fotonya Dianalisa Siapa Tahu Hasil Editan' dalam cuitannya.
Seraya membagikan tangkapan layar pemberitaan tersebut, dokter Tifa menyampaikan Gibran bukanlah lulusan S1 dari UTS, melainkan hanya lulusan setara D1.
"Saya disuruh @gibran_tweet analisa foto ini. OK. Insearch UTS, program persiapan masuk University Technology Sidney. Dia keluarkan Sertifikat Kursus atau yaaa setara D1 lah. Artinya 'Wisudawan' adalah penerima sertifikat kursus, bukan Ijazah Bachelor/Sarjana UTS," tulisnya.
(Rakli) (Wartakotalive.com/Miftahul Munir) (Bangkapos.com/Dedy Qurniawan CC)