CEO Baru Intel PHK Karyawan Biang Ribet dan Hapus Meeting Gak Penting
kumparanTECH April 28, 2025 03:40 PM
CEO baru Intel, Lip-Bu Tan, menyoroti jumlah karyawan perusahaan yang terlalu gemuk, menyebabkan lapisan birokrasi menjadi panjang dan ribet. Oleh karenanya, ia akan merestrukturisasi dan merampingkan organisasinya, termasuk termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan.
Tan sudah mengungkapkan keputusan besarnya itu kepada seluruh karyawan melalui sebuah memo internal, yang dipublikasikan di situs web resmi Intel. Rencana tersebut akan direalisasikan mulai kuartal kedua 2025.
Intel menetapkan target baru untuk menyederhanakan struktur organisasi yang dinilai Tan terlalu birokratis. Saat ini, beberapa tim di Intel tercatat memiliki delapan atau lebih lapisan manajemen, yang dianggap memperlambat laju inovasi dan pengambilan keputusan.
Ia pun dibuat kaget dengan temuan bahwa ukuran tim yang gemuk telah menjadi target tahunan kebanyakan manajer di Intel dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut tidak boleh terjadi lagi ke depannya.
"Saya telah meminta Tim Eksekutif untuk meninjau kembali organisasi masing-masing, dengan fokus pada menghapus lapisan, meningkatkan rentang kendali, dan memberdayakan karyawan berkinerja tinggi," tulis Tan dalam memonya yang dikutip kumparan, Senin (28/4).
Perbesar
Ilustrasi Intel. Foto: JHVEPhoto/Shutterstock
Tan menekankan pengurangan akan dilakukan secara selektif, dengan fokus mempertahankan dan merekrut talenta kunci yang dibutuhkan untuk mempercepat inovasi. Perusahaan berjanji untuk menjaga transparansi kepada seluruh karyawan terkait setiap perkembangan.
"Saya sadar keputusan ini berat, tapi kita harus melakukannya untuk kembali lagi dan menang," kata Tan. "Kompetitor kami ramping, cepat, dan tangkas —dan itulah yang harus kami lakukan untuk meningkatkan eksekusi kami."
Langkah ini merupakan bagian dari transformasi besar Intel di bawah kepemimpinan Lip-Bu Tan. Ia mulai menjabat sebagai CEO Intel per Maret 2025, menggantikan Co-CEO sementara David Zinsner dan Michelle Johnston Holthaus yang mengisi kursi pimpinan pasca-pengunduran diri Pat Gelsinger pada Desember tahun lalu.
Selain PHK, Tan juga menginstruksikan para pemimpin untuk menghilangkan rapat yang tidak perlu karena dianggap membuang banyak waktu berharga. Ia pun mengedepankan penyajian data real-time yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang lebih baik dan lebih cepat.
Tan juga mewajibkan karyawan Intel untuk masuk kantor empat hari dalam seminggu. Kebijakan baru ini berlaku mulai 1 September 2025.
"Saat kami menghabiskan waktu bersama secara langsung, hal itu mendorong diskusi dan perdebatan yang lebih menarik dan produktif," ujar Tan. "Hal itu mendorong pengambilan keputusan yang lebih baik dan lebih cepat. Dan memperkuat hubungan kami dengan rekan kerja."