Disebut Pertama di Dunia! Melon Hitam Hasil Rekayasa Genetika Mahasiswa S3 UB
GH News April 29, 2025 10:03 AM
-

Mahasiswa S3 Universitas Brawijaya (UB) Astrid Ika Paramitha menghasilkan melon hitam dalam risetnya. Disebut pertama di dunia!

Melon hitam ini hasil dari rekayasa genetika (genetic engineering). Rekayasa genetika ada beberapa metode. Namun melon hitam ini bukan penyilangan biasa maupun genetically modified organism (GMO) lho! Tapi dihasilkan dari penyinaran radiasi sinar gama pada biji melon terpilih.

"Ini bukan GMO ya, GMO itu disisipkan gen atau DNA atau organisme asing lain. Ini nggak. Bukan juga penyilangan biasa. Tapi saya pakai iradiasi sinar gama sehingga DNA-nya berubah atau bermutasi," tutur Astrid saat berbincang dengan detikEdu, ditulis Selasa (29/4/2025).

Riset Merakit Genetik Harapan Baru

Mahasiswi doktoral Fakultas Pertanian (FP) UB ini awalnya memang mengajukan untuk merakit genetik harapan baru untuk S3-nya. Alasan itulah yang juga diajukan Astrid dalam wawancara beasiswa S3 LPDP.

"Saat itu saya ditanya apa yang bisa kamu kontribusikan untuk Indonesia? Saat itu saya bilangnya mau buat genetik harapan baru untuk petani Indonesia," jelas Astrid saat berbincang dengan detikEdu, ditulis Selasa (29/4/2025).

Astrid mengajukan garis besar disertasinya adalah merakit genetik harapan baru yang fokusnya pada kualitas buah. Awalnya juga objek penelitiannya bukan melon tetapi stroberi.

"Dengan berjalannya waktu saya diarahkan profesor saya untuk meneliti melon. Nanti kalau berhasil Alhamdulillah, kalau nggak berhasil ya sudah tetap membuat laporan. Saya nggak menargetkan, jalani apa adanya saja, kok tiba-tiba berhasil. Lho kok ada yang unik," tutur Astrid.

Butuh 2,5 Tahun Menghasilkan Melon Hitam

Menjalani kuliah S3 sambil riset untuk disertasi, menjadi dosen di kampus swasta di Malang, menjadi istri dan ibu cukup membuat Astrid awalnya kewalahan. Namun setelah 2,5 tahun, riset disertasinya mulai membuahkan hasil.

Astrid meriset 1.500 populasi melon, melakukan radiasi sinar gama, menanam dan melihat hasilnya. Ternyata ada satu yang sungguh unik dan langka.

"Saya rakit memang, bukan menemukan, saya memang merakit genetik harapan baru. Tapi saya rakit sendiri. Ternyata penelitian tahap akhir, dari evaluasi ditemukan ada genetik harapan baru berwarna hitam tapi dalamnya oranye. Kalau di Indonesia kebanyakan melonnya hijau ketuaan, hijau gelap, gitu kan, tapi nggak ada yang hitam," jelas Astrid.

"Pertama saya mencari referensi apakah melon hitam ini sudah ada di Indonesia. Ternyata belum ada. Searching lagi ke dunia, ternyata saya nemu Noir des Carmes, tapi Noir des Carmes setelah ditelusuri, ada petani kunci dari perusahaan benih, ternyata itu bukan melon tapi blewah. Sehingga langsung turun statusnya, berarti bukan nomor dua di dunia, atau nomor satu di Indonesia, tapi satu-satunya di dunia!" tutur Astrid bangga.

Tak puas, riset pun dilakukannya lagi di Spanyol ada melon berkulit hijau kegelapan, dengan warna daging buah hijau.

"Dalamnya hijau, belum ada yang oranye. Jadi kalau bilang sumber yang black skin berdaging oranye ya satu-satunya yang saya rakit itu," jelas Astrid.

Sebenarnya, imbuhnya, ada banyak keanekaragaman genetik yang unik, bukan hanya melon hitam, ada yang emas, ada melon hitam, ada yang rasa durian, ada rasa bubble gum, melati banyak keanekaragaman. Namun Astrid memutuskan untuk meneliti lebih dalam melon hitam itu karena ternyata punya berbagai sifat unggul.

"Manis, tahan penyakit, manisnya ada yang 15 brix sampai 17 brix, kalau melon biasanya di 12 brix. Kulit luarnya hitam, daging buahnya warnanya oranye. Rasanya unik, luarnya crunchy, pas dikunyah itu lembut kayak es gabus itu lho, kenyal-kenyal. Kres, abis itu lembut. After taste-nya thick, wangi, enak gitu," urai Astrid.

Untuk struktur tanamannya pun dia batangnya hingga tangkai daun ada bulu-bulu yang dibenci hama. Ukuran buahnya bisa mencapai 1 kg sampai 1,5 kg, tergantung budi daya.

Peluang Melon Hitam 1:1.500

Peluang melon hitam yang dihasilkannya dari iradiasi sinar gama dari 1.500 populasi yang diriset Astrid adalah 1. Astrid mengulang percobaannya hingga 3 kali.

"Melon ini mendapatkan melon hitam secara iradiasi sinar gama peluang hanya ada 1 per 100 ribu atau 1 per 10 ribu, itu teori peluangnya. Nah saya coba di lapangan, memang benar, hanya dapat 1 per 1.500 populasi. Dari situ saya dapat bijinya 500. Ini berbiji ya, bukan tanpa biji," tutur Astrid.

Kelarkan Kalkulasi Data Lalu Daftar HAKI

Berhubung melon hitam ini disebutnya baru ada pertama di dunia, maka Astrid sudah mulai memproses Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)-nya. Namun, hal ini akan dilakukan setelah analisa datanya kelar.

"Saya mengolah data sebanyak 4.500. 1.500 Populasi melon lalu, ada 3 tahap. HAKI akan saya proses setelah datanya clear. Paling bulan-bulan depan ini proses HAKI. Untuk paten belum, satu-satu targetnya," tutur Astrid.

Astrid dalam waktu dekat akan menyelesaikan riset disertasinya dengan target lulus S3 sambil mendaftarkan HAKI. Untuk hak paten, dia berharap Pemerintah Indonesia membeli patennya untuk disebarkan dan dibudidayakan petani Indonesia.




© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.