TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani mengaku belum ada pembahasan mengenai mundurnya Hasan Nasbi dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau PCO.

Pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Jakarta kata dia tidak membahas soal mundurnya Hasan.

"Pertama tidak ada dibahas sama sekali, yang kedua saya juga belum baca terus terang belum melihat dan mendengar. Saya baru tadi dikasih tau oleh staf saya, jadi saya belum bisa komentar," katanya usai bertemu Presiden di Istana, Selasa, (29/4/2025).

Muzani juga belum mau banyak berkomentar mengenai siapa pengganti Hasan nanti. Begitu juga saat ditanya mengenai apakah Gerindra akan mengajukan nama untuk mengisi kursi lembaga baru tersebut.

"Saya belum tahu, jadi karena itu cerita atau berita yang saya belum bisa konfirmasi ini ya, nggak benar aja," katanya.

"Saya belum bisa komentar orang, ini aja saya belum dapet cerita yang kesahihannya, begitu," tambahnya.

Meskipun demikian Muzani yakin bahwa Kantor Komunikasi Kepresidenan akan tetap berjalan seperti biasa meskipun pucuk pimpinannya mundur.

"Komunikasi, ya itu lembaga yang sudah dibentuk kan jadi harus eksis. Tapi soal itu saya belum tau dan belum paham," pungkasnya.

Untuk diketahui Hasan Nasbi merupakan  konsultan politik asal Bukittinggi, Sumatera Barat. Ia mendirikan lembaga survei Cyrus Network.

Melalui lembaga konsultan politiknya tersebut Hasan dekat dengan Presiden Ketujuh Joko Widodo (Jokowi). Ia pernah menjadi konsultan politik Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada 2012. Begitu pula saat Jokowi terpilih menjadi Presiden selama dua periode.

Saat Pilpres 2024, sikap Hasan pun sama dengan Jokowi yang mendukung pasangan Prabowo-Gibran. Hasan menjadi Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Oleh karenanya banyak yang menilai keberadaan Hasan di Kabinet Prabowo-Gibran, merupakan representasi Jokowi.