Tak Sesakti yang Digemborkan AS, Jet F-22 Raptor Ternyata Pernah Kalah Lawan Pesawat Lebih Tua
Hasiolan Eko P Gultom May 03, 2025 12:31 AM

Tak Sesakti yang Digemborkan AS, Jet F-22 Raptor Ternyata Pernah Ditembak Jatuh Pesawat yang Lebih Tua

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat dan media-medianya kerap mengiklankan kalau pesawat tempur generasi kelima miliknya, F-22 Raptor, merupakan pesawat tempur yang “tak terkalahkan”.

Mereka bahkan sesumbar kalau Jet F-22 Raptor tidak akan bisa dikalahkan oleh pesawat tempur lain, khususnya dari Rusia dan negara-negara yang berseberangan dengannya.

Namun, apakah klaim Amerika Serikat tentang "kesaktian" jet tempur Dominasi Udara F-22 Raptor akurat?

Benarkah Raptor tidak dapat dikalahkan dalam pertempuran udara atau klaim Amerika hanya perang psikologis terhadap musuh-musuhnya?

Dihantam Jet Rafale Prancis

Situs militer DSA dalam ulasannya menulis, "Jawabannya adalah bahwa klaim Amerika Serikat tentang "kekebalan" F-22 Raptor mungkin salah."

Hal itu karena dalam latihan udara yang berlangsung di Pangkalan Udara Al Dhahfra di Uni Emirat Arab (UEA) pada November 2009 silam, pesawat F-22 Raptor yang diproduksi oleh Lockheed Martin dilaporkan bisa "dikalahkan."

Perlu dicatat, kejadian itu terjadi 16 tahun silam, rentang waktu yang cukup panjang untuk menyempurnakan kelemahan pesawat untuk sampai di masa kini.

Usalan DSA itu menyoroti klaim AS yang menyebut F-22 Raptor adalah pesawat 'sakti'.

"Bertempat di pangkalan udara Angkatan Udara UEA, pesawat F-22 Raptor dari Wing Tempur ke-1 Angkatan Udara AS di Virginia "bertabrakan" dengan pesawat Rafale dari Angkatan Udara Prancis dan pesawat Eurofighter Typhoon dari Angkatan Udara Inggris," kata ulasan tersebut dikutip, Jumat (2/5/2025).

Jet tempur Dassault Mirage 2000 milik Angkatan Udara UEA juga turut serta dalam latihan tersebut.

Dalam latihan tempur tiruan, ada laporan kalau pesawat Rafale yang dilengkapi dengan rudal udara-ke-udara telah berhasil “menembak jatuh” sebuah F-22 Raptor dalam pertempuran tiruan tersebut.

Bahkan, ada pihak di angkatan udara Prancis yang telah merilis video yang memperlihatkan pesawat Rafale dalam posisi sangat baik untuk meluncurkan rudal "MICA" terhadap pesawat F-22 yang tengah dalam kondisi sangat tegang dalam latihan tiruan tersebut.

Video tersebut dirilis setelah Angkatan Udara Amerika Serikat membantah bahwa jet tempur generasi kelima F-22 telah berhasil "ditembak jatuh" oleh pesawat generasi 4,5 buatan Prancis, yang dikatakan lebih tua dan kurang modern daripada Raptor.

Angkatan Udara AS mengklaim, tidak ada satu pun pesawat F-22 Raptor yang "ditembak jatuh" selama latihan di UEA, dan faktanya, mereka mengklaim bahwa Raptor berhasil menembak jatuh enam pesawat Rafale dalam pertempuran satu lawan satu selama latihan tersebut, sementara lima pertempuran lainnya berakhir seri.

Itulah yang dikatakan militer Amerika Serikat.

Melalui siaran video, Prancis ingin mengatakan bahwa pesawat Rafale sebanding dengan F-22 Raptor dan sangat berguna dalam upaya pemasaran Dassault Aviation, yang mengembangkan pesawat Rafale.

Jet tempur F-22 Raptors Angkatan Udara AS
Jet tempur F-22 Raptors Angkatan Udara AS (X CENTCOM)

Tergantung Pilot

Faktanya, bukan hanya pesawat Rafale yang diklaim berhasil "menembak jatuh" sebuah Raptor saat latihan di pangkalan udara Al Dhahfra, tetapi pesawat Mirage 2000 milik Angkatan Udara UEA juga diklaim berhasil menembak jatuh apa yang disebut-sebut sebagai pesawat tempur tercanggih di dunia saat itu.

Klaim keberhasilan jet tempur Mirage 2000 semakin "mencoreng" citra Amerika Serikat dan F-22 Raptor karena teknologi yang menggerakkan jet tempur buatan Dassault Aviation itu lebih terbelakang dibandingkan teknologi F-22.

Bahkan, menurut beberapa pengamat pertahanan, pesawat F-22 sebenarnya dikalahkan oleh pesawat F-16 Angkatan Udara Amerika Serikat dalam latihan yang diadakan pada 2006.

Keberhasilan F-16 dikatakan telah diulangi oleh pesawat Growler pada tahun 2008 atau 2008.

Seorang komandan skuadron F-22 Raptor, Letnan Kolonel Dirk Smith, mengatakan kepada sebuah majalah pertahanan, tidak peduli seberapa bagus sebuah pesawat, setiap pilot dapat melakukan kesalahan.

Secanggih apapun pesawat terbangnya, tetap saja tergantung kepada keterampilan pilotnya sendiri.

Selama latihan udara lainnya pada tahun 2012 di Alaska, sekelompok pilot Angkatan Udara Jerman yang menerbangkan jet tempur Typhoon bertabrakan dengan pesawat Raptor dalam pertempuran jarak dekat.

Salah satu pilot Jerman mengatakan bahwa tidak ada pesawat yang memiliki keuntungan dalam pertempuran udara jarak dekat.

Menurut pilot Jerman, F-22 Raptor sulit ditandingi dalam pertempuran Beyond Visual Range (BVR) di ketinggian dan kecepatan tinggi di mana ia dapat menggunakan radar canggih dan rudal udara-ke-udara yang dapat menyerang target dari jarak jauh.

"Dalam pertempuran jarak dekat, pesawat F-22 yang lebih berat berada pada posisi yang kurang menguntungkan," katanya. 

 

(oln/dsa/*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.