Ciri-ciri Sakit Kepala karena Tumor Otak, Ternyata Begini Bedanya
GH News May 03, 2025 11:03 AM

Tumor otak adalah pertumbuhan sel-sel di dalam atau di dekat otak. Tumor otak bisa terjadi di jaringan otak, maupun dekat jaringan otak. Lokasi di dekatnya meliputi saraf, kelenjar pituitari, kelenjar pineal, dan selaput yang menutupi permukaan otak.

Ukuran tumor otak berkisar dari sangat kecil hingga sangat besar. Beberapa tumor otak ditemukan saat masih sangat kecil karena menimbulkan gejala yang langsung disadari. Sementara kasus otak lainnya bisa jadi tumbuh sangat besar sebelum ditemukan.

Jika tumor otak bermula di bagian otak yang kurang aktif, mungkin tidak langsung menimbulkan gejala.

Salah satu gejala tumor otak yang muncul adalah sakit kepala. Ciri-cirinya bisa seperti berikut:

  • Sakit kepala atau tekanan di kepala yang lebih parah di pagi hari.
  • Sakit kepala yang terjadi lebih sering dan terasa lebih parah.
  • Sakit kepala terkadang digambarkan sebagai sakit kepala tegang atau migrain.

Sakit kepala akibat tumor otak

Sakit kepala memang menjadi gejala tumor otak paling umum. Terjadi pada sekitar setengah dari orang-orang dengan tumor otak. Hal ini dipicu pembengkakan pada otak yang meningkatkan tekanan di kepala dan menyebabkan sakit kepala.

Rasa sakit kepala yang disebabkan oleh tumor otak sering kali lebih parah saat bangun di pagi hari. Namun, hal itu dapat terjadi kapan saja. Beberapa orang mengalami sakit kepala yang membuat mereka bangun dari tidur.

Bahkan, sakit kepala akibat tumor otak cenderung menyebabkan rasa sakit lebih parah saat batuk atau mengejan. Orang-orang dengan tumor otak paling sering melaporkan sakit kepala tersebut terasa seperti sakit kepala tegang.

Beberapa orang lainnya mengatakan sakit kepala terasa seperti migrain.

Tumor otak di bagian belakang kepala dapat menyebabkan sakit kepala disertai nyeri leher. Jika tumor otak terjadi di bagian depan kepala, sakit kepala mungkin terasa seperti nyeri mata atau nyeri sinus.

Siapa yang Paling Berisiko?

Pada kebanyakan orang dengan tumor otak primer, penyebabnya tidak jelas. Namun, dokter telah mengidentifikasi beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko.

Faktor risiko meliputi:

  • Usia

Tumor otak dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi paling sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua. Beberapa tumor otak sebagian besar menyerang orang dewasa, sementera beberapa kasus lain paling sering terjadi pada anak-anak.

  • Radiasi

Tingkat radiasi yang rendah mencakup energi yang berasal dari ponsel dan gelombang radio. Tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa penggunaan ponsel menyebabkan tumor otak. Namun, lebih banyak penelitian sedang dilakukan untuk memastikannya.

  • Sindrom bawaan

Beberapa perubahan DNA yang meningkatkan risiko tumor otak terjadi dalam keluarga. Contohnya termasuk perubahan DNA yang menyebabkan neurofibromatosis 1 dan 2, sklerosis tuberosa, sindrom Lynch, sindrom Li-Fraumeni, penyakit Von Hippel-Lindau, poliposis adenomatosa familial, sindrom Cowden, dan sindrom Gorlin.




© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.