Bagaimana Peran Lembaga Keuangan, Khususnya Bank Sentral, dalam Mempengaruhi Permintaan Uang di Suatu Negara?
Moh. Habib Asyhad May 03, 2025 11:34 AM

Artikel ini tentang bagaimana peran lembaga keuangan, khususnya bank sentral, dalam mempengaruhi permintaan uang di suatu negara, semoga bermanfaat untuk para pembaca.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Bank Sentral seperti Bank Indonesia mempunyai peran yang sentral dalam mengatur perekonomian sebuah negara. Ia adalah lembaga keuangan yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter, pengelolaan cadangan devisa, dan lain sebagainya.

Lalu bagaimana peran lembaga keuangan, khususnya bank sentral, dalam mempengaruhi permintaan uang di suatu negara? Diskusikan mekanisme dan instrumen yang digunakan.

Pengertian dan peran Bank Sentral

Mengutip Kompas.com,bank sentral adalah lembaga keuangan utama di suatu negara yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter, pengelolaan cadangan devisa, stabilitas sistem keuangan, dan pengawasan perbankan. Tugas bank sentral adalah mencakup pengaturan jumlah uang beredar, menjaga stabilitas harga, serta memastikan kesehatan dan efisiensi sistem perbankan.

Bank sentral juga sering bertindak sebagai pemberi pinjaman terakhir bagi bank komersial dalam situasi krisis. Bank sentral di indonesia adalah Bank Indonesia (BI). BI bertugas menjaga stabilitas nilai rupiah, mengatur dan mengawasi perbankan, serta mengelola cadangan devisa negara.

Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai tujuan untuk mencapai stabilitas nilai rupiah, memelihara stabilitas sistem pembayaran, dan turut menjaga stabilitas sistem keuangan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia bertugas mengelola tiga bidang yaitu moneter, sistem pembayaran, dan stabilitas sistem keuangan. Ketiga bidang tugas tersebut perlu diintegrasi agar tujuan tunggal dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Bank Indonesia sebagai bank sentral yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dimulai ketika sebuah undang-undang baru, yaitu Undang-Undang Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.

Undang-undang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan Pemerintah dan/atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini.

Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga.

Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.

Tugas bank sentral

Bank sentral memiliki beberapa tugas utama yang penting dalam perekonomian suatu negara. Tugas bank sentral adalah sebagai berikut:

1. Menjaga stabilitas moneter

Mengatur dan melaksanakan kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas nilai mata uang dan inflasi. Ini sering dilakukan melalui penetapan suku bunga, operasi pasar terbuka, dan pengendalian jumlah uang beredar.

2. Mengatur dan mengawasi sistem perbankan

Kedua tugas bank sentral adalah mengawasi dan mengatur bank-bank komersial serta lembaga keuangan lainnya untuk memastikan stabilitas dan integritas sistem perbankan. Ini termasuk penerapan peraturan dan regulasi, serta pengawasan kepatuhan terhadap standar perbankan.

Di Indonesia, tugas bank sentral dalam pengawasan perbankan sebagian besar sudah diambil alih Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

3. Menjaga stabilitas sistem keuangan

Memastikan stabilitas sistem keuangan dengan mengidentifikasi dan mengelola risiko sistemik, serta bertindak sebagai pemberi pinjaman terakhir bagi bank-bank komersial yang menghadapi krisis likuiditas.

4. Mengelola cadangan devisa

Keempat tugas bank sentral adalah mengelola cadangan devisa negara untuk mendukung stabilitas nilai tukar mata uang dan menyediakan likuiditas dalam transaksi internasional.

5. Menyediakan dan mengelola sistem pembayaran

Mengelola dan mengawasi sistem pembayaran nasional untuk memastikan efisiensi, keamanan, dan keandalan dalam proses transaksi keuangan.

6. Mengeluarkan dan mengelola uang kartal

Keenam tugas bank sentral adalah bertanggung jawab atas pencetakan, penerbitan, dan peredaran uang kartal (uang kertas dan koin) untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.

7. Menjalankan fungsi penelitian dan statistik

Selanjutnya, tugas bank sentral adalah melakukan penelitian dan analisis ekonomi untuk mendukung pengambilan keputusan kebijakan moneter dan keuangan. Bank sentral juga mengumpulkan dan menyebarkan data statistik yang relevan.

8. Mengatur kebijakan nilai tukar

Menetapkan dan mengimplementasikan kebijakan nilai tukar untuk menjaga stabilitas mata uang terhadap mata uang asing, serta berintervensi di pasar valuta asing bila diperlukan. Contoh bank sentral dengan tugas-tugas tersebut adalah Bank Indonesia (BI) di Indonesia, Federal Reserve (The Fed) di Amerika Serikat, dan European Central Bank (ECB) di Uni Eropa. Bank-bank sentral ini memainkan peran vital dalam menjaga kesehatan ekonomi dan stabilitas sistem keuangan negara mereka masing-masing.

Fungsi bank sentral

Fungsi bank sentral adalah meliputi berbagai aspek penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan suatu negara. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank sentral:

1. Fungsi moneter

Fungsi bank sentral adalah menentukan dan melaksanakan kebijakan moneter untuk mengendalikan inflasi, menjaga stabilitas harga, dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Ini dilakukan melalui alat-alat seperti suku bunga acuan, operasi pasar terbuka, dan cadangan wajib minimum.

2. Fungsi pengelolaan cadangan devisa

Bank sentral mengelola cadangan devisa negara untuk menjaga stabilitas nilai tukar mata uang dan mendukung transaksi internasional. Cadangan devisa juga digunakan untuk intervensi di pasar valuta asing guna mengendalikan fluktuasi nilai tukar.

3. Fungsi pengaturan dan pengawasan perbankan

Bank sentral mengawasi dan mengatur bank-bank komersial serta lembaga keuangan lainnya untuk memastikan stabilitas dan kesehatan sistem perbankan. Ini termasuk penerapan regulasi, pengawasan kepatuhan, dan penanganan krisis perbankan.

4. Fungsi stabilitas keuangan

Fungsi bank sentral adalah berperan dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko sistemik serta memastikan stabilitas keseluruhan sistem keuangan. Bank sentral juga bertindak sebagai pemberi pinjaman terakhir untuk bank-bank komersial dalam situasi krisis likuiditas.

5. Fungsi pengelolaan sistem pembayaran

Bank sentral mengelola dan mengawasi sistem pembayaran nasional untuk memastikan efisiensi, keamanan, dan keandalan dalam proses transaksi keuangan.

6. Fungsi penerbitan uang

Bank sentral bertanggung jawab atas pencetakan, penerbitan, dan peredaran uang kartal (uang kertas dan koin) untuk memenuhi kebutuhan transaksi dalam perekonomian.

7. Fungsi penelitian dan statistik

Bank sentral melakukan penelitian ekonomi dan analisis data untuk mendukung pengambilan keputusan kebijakan moneter dan keuangan. Bank sentral juga mengumpulkan dan menyebarkan data statistik ekonomi yang relevan.

8. Fungsi kebijakan nilai tukar

Bank sentral menetapkan dan melaksanakan kebijakan nilai tukar untuk menjaga stabilitas mata uang terhadap mata uang asing. Ini termasuk intervensi di pasar valuta asing jika diperlukan.

Peran bank sentral dalammempengaruhi permintaan uang di suatu negara

Bank sentral juga memainkan peran penting dalam mempengaruhi permintaan uang di suatu negara melalui berbagai mekanisme dan instrumen. Bank sentral, seperti Bank Indonesia (BI), menggunakan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, suku bunga, dan kondisi likuiditas di pasar, yang pada gilirannya memengaruhi perilaku konsumen dan perusahaan dalam membuat keputusan pengeluaran dan investasi.

Lalu apa saja mekanisme dan instrumen yang digunakan?

1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operations)

Bank sentral membeli atau menjual surat berharga (seperti obligasi pemerintah) di pasar terbuka untuk mengendalikan jumlah uang beredar. Pembelian surat berharga akan menambah jumlah uang beredar, sedangkan penjualan akan mengurangi.

2. Suku Bunga

Bank sentral menetapkan suku bunga acuan (misalnya, suku bunga acuan BI - BI7DRR) yang mempengaruhi suku bunga di pasar. Menaikkan suku bunga dapat mengurangi inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi, sementara menurunkannya dapat merangsang pertumbuhan.

3. Rasio Cadangan Wajib

Bank sentral menetapkan persentase dana yang harus dipertahankan oleh bank komersial sebagai cadangan. Menaikan rasio cadangan wajib dapat mengurangi jumlah uang yang tersedia untuk dipinjamkan, sementara menurunkan rasio dapat meningkatkan jumlah uang yang tersedia.

4. Tingkat Diskonto (Discount Rate)

Bank sentral menetapkan tingkat bunga yang dikenakan kepada bank komersial yang meminjam uang dari bank sentral. Tingkat diskonto yang tinggi dapat mendorong bank komersial untuk lebih berhati-hati dalam memberikan kredit.

5. Pengaturan Kredit dan Pembiayaan

Bank sentral dapat mengatur jenis dan batas kredit yang dapat diberikan oleh bank komersial, yang dapat memengaruhi permintaan uang untuk tujuan investasi dan konsumsi.

6. Komunikasi dan Pengaruh Ekspektasi

Bank sentral juga menggunakan komunikasi dan pengumuman kebijakan moneter untuk mempengaruhi ekspektasi pasar tentang inflasi dan pertumbuhan ekonomi, yang dapat memengaruhi perilaku konsumen dan perusahaan dalam membuat keputusan ekonomi.

Begitulah bagaimana peran lembaga keuangan, khususnya bank sentral, dalam mempengaruhi permintaan uang di suatu negara, semoga bermanfaat untuk para pembaca.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.