TRIBUNNEWS.COM - Viral seorang oknum polisi bernama Bripda RFA mengamuk sambil membawa senjata tajam (sajam) di sebuah sekolah dasar (SD) di Ternate, Maluku Utara.
Diketahui bahwa Bripda RFA adalah anggota Direktorat Samapta Kepolisian Daerah (Ditsamapta Polda) Maluku Utara.
Detik-detik aksi oknum polisi mengamuk di dalam lingkungan sekolah tersebut terekam kamera dan videonya viral di media sosial.
Kapolres Ternate AKBP Anita Ratna Yulianto mengatakan bahwa peristiwa seorang oknum polisi mengamuk itu terjadi di SD Negeri 41 Kelurahan Soa, Kecamatan Ternate Utara pada Rabu (30/4/2025) sekitar pukul 09.50 WIT.
Menurut Anita, kasus Bripda RFA kini telah ditangani oleh pihak Bid Propam Polda Maluku Utara.
“Kasusnya sudah ditangani Propam Polda Maluku Utara soal oknum polisi tersebut,” kata Anita saat dikonfirmasi di Mapolda Malut, Jumat (2/5/2025), dilansir TribunTernate.com.
Anita juga menjelaskan bahwa motif Bripda Radhitya melakukan aksi meresahkan tersebut.
Bripda RFA merasa sakit hati karena ibunya bernama Candra Atmaja (42) warga Kelurahan Soa diduga mendapat tindakan kekerasan dari suami Risnayanti Djamaluddin (33) yang juga warga setempat.
Mendengar bahwa ibunya mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan di sekolah, Bripda Radhitya lantas datang dengan perasaan emosi.
Anita pun menyayangkan tindakan Bripda Radhitya yang membawa sajam lalu memasuki area sekolah.
"Kalau kronologi awal sih seperti itu, setelah kejadian itu sempat kedua belah pihak langsung mendatangi Polsek Ternate Utara dan sudah melakukan mediasi," jelas Anita.
Peristiwa polisi ngamuk ini bermula saat adanya perkelahian murid SD di sekolah.
Risnayanti mengungkapkan bahwa awalnya anaknya dan anak dari Candra, ibu Bripda Radhitya terlibat perkelahian di sekolah.
Kemudian, Candra menegur anak dari Risnayanti.
Hal tersebut membuat Risnayanti tak terima.
Risnayanti menilai bahwa orang yang memiliki hak untuk menegur anaknya saat berbuat salah adalah guru, karena peristiwanya terjadi di sekolah.
“Dari situ anak saya telepon dan saya ke sekolah lalu saya menyampaikan tidak usah tegur anak saya kalau dia salah, silahkan lapor saya ke gurunya,” ujar Risnayanti, Jumat, dilansir dari TribunJatim.com.
Risnayanti menjelaskan bahwa karena hal tersebut dirinya terlibat adu mulut dengan Candra.
“Saya dan ibu Candra (ibu oknum polisi) sempat adu mulut, dan pada posisi itu handphone saya mengenai hidung ibu Candra," ungkap Risnayanti.
Saat kejadian adu mulut tersebut, Candra dalam posisi sedang memegang kursi lipat.
"Posisinya ibu Candra ini sedang pegang kursi lipat, saya takut ibu Candra pukul,” sebutnya.
Suami Risnayanti yang melihatnya lantas datang dan merampas kursi lipat yang dipegang ibu Candra.
Risnayati menyebutkan bahwa permasalahan ini sempat dimediasi guru-guru.
Tetapi, pihak ibu Candra tidak mau dan menyatakan untuk lapor ke polisi kemudian bergegas keluar dari sekolah.
Namun, tiba-tiba datanglah Bripda Radhitya dan langsung menodongkan pisau.
“Pas saya, adik saya dan suami keluar, anggota ini datang lalu todong pisau ke arah saya. Kondisi itu adik saya ini panik dan video karena saya dalam kondisi hamil,” papar Risnayati.
Setelah kejadian itu, antara pihak Risnayanti dengan orang tua Bripda Radhitya telah melakukan mediasi di Polsek Ternate Utara dan sudah berdamai atas insiden ini.
“Meski begitu berdamai kami akan melaporkan oknum polisi ini dengan dugaan pengancaman dengan pisau,” terangnya.
(Nina Yuniar) (TribunTernate.com/Randi Basri) (TribunJatim.com/Torik Aqua)