TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Zulfikar Suhardi, menekankan pentingnya sinergitas semua pihak dalam perkembangan dan kemajuan sektor pariwisata tanah air.
Menurut Zulfikar Suhardi, sinergitas diperlukan lantaran sektor pariwisata memberikan efek pengganda atau multiplier effect ke pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus menciptakan lapangan kerja.
“Bicara pariwisata ini multiplier effect-nya banyak jadi semua harus sejalan,” kata Zulfikar Suhardi yang merupakan politikus muda Partai Demokrat ini kepada wartawan, Senin (5/5/2025).
Legislator asal Sulawesi Barat (Sulbar) ini menegaskan pentingnya perbaikan sektor pariwisata di semua lini baik infrastruktur hingga sumber daya manusia (SDM).
Terlebih, kata Zulfikar Suhardi, sektor pariwisata Indonesia selama ini telah memberikan penerimaan yang cukup signifikan kepada negara .
Diketahui, mengacu laporan Bank Indonesia (BI), total penerimaan devisa dari sektor pariwisata pada tahun 2024 mencapai 16,71 miliar USD.
Penerimaan devisa negara tersebut berasal dari aktivitas kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia
“Penerimaan negara yang didapat dari pariwisata berapa banyak tapi yang kembali ke pariwisata itu sendiri tidak seimbang,” jelas Sekretaris Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat ini.
Lebih lanjut, Zulfikar Suhardi mengungkapkan, peran penting dari RUU Kepariwisataan yang saat ini sedang digodok oleh DPR dan Kementerian Pariwisata.
Zulfikar Suhardi mengatakan, terdapat beberapa aspek penting yang dibahas di RUU Kepariwisataan salah satunya ialah pembentukan lembaga pariwisata atau Indonesia Tourism Board.
“Lembaga yang bisa meningkatkan promosi dari pariwisata, dan agar bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan,” tuturnya.
Kemudian, kata Zulfikar Suhardi, RUU Kepariwisataan turut membahas soal quality tourism. Di dalam pembahasanya turut ditekankan pentingnya sustainability di sektor pariwisata.
“Di dalamnya (quality tourism) ditekankan mengenai sustainability, masyarakat lokal dan dampak ekonomi,” tuturnya.