Bupati Pangandaran Dukung Kebijakan Gubernur Jawa Barat Kirim Anak Nakal ke Barak TNI
GH News May 05, 2025 03:05 PM

TIMESINDONESIA, PANGANDARAN – Cara berbeda dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran dalam mengatasi anak nakal. Hal tersebut merupakan implementasi atas kebijakan Gubernur Jawa Barat untuk mengirimkan anak nakal agar dilakukan pembinaan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) di barak.

Bupati Pangandaran Citra Pitriyami mengatakan bentuk implementasi atas kebijakan tersebut akan disesuaikan dengan kondisi di Pangandaran. 

Citra akan menugaskan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk melakukan pengawasan dan penertiban terhadap pelajar yang nakal di Pangandaran dan patroli serta melakukan penindakan terhadap siswa yang bolos sekolah atau melakukan aktivitas di luar kegiatan pembelajaran. Selain itu, patroli rutin akan dilakukan untuk memantau kenakalan remaja di wilayah tersebut.

Citra mengatakan, meski pendekatan yang dilakukan berbeda, dia menyatakan mendukung penuh program bela negara yang diinisiasi oleh Gubernur Jabar. Namun, ia memiliki strategi tersendiri dalam menangani kenakalan pelajar.

"Sebelum kami menyerahkan ke barak TNI, kami akan melakukan patroli terlebih dahulu melalui Satpol PP. Jika penanganan sudah tidak memungkinkan, baru kami serahkan ke TNI," katanya.

Menurut Citra, tingkat kenakalan remaja di Pangandaran masih tergolong wajar dan belum memerlukan tindakan TNI. Oleh karena itu, penanganan awal dilakukan oleh Satpol PP.

"Saya kira masih tergolong nakal wajar. Tidak terdengar ada kasus mabuk, narkoba, atau hal ekstrem lainnya. Alhamdulillah belum ada," tuturnya.

Meski demikian, Citra menegaskan bahwa jika ditemukan siswa dengan kategori kenakalan berat seperti yang disebutkan oleh Gubernur, maka Pemkab akan membahas dan menindaklanjutinya sesuai arahan.

"Kalau di kota besar kan masih sering terdengar tawuran pelajar. Tapi di Pangandaran masih relatif aman," tambahnya.

Ia juga menyebutkan bahwa bentuk kenakalan di Pangandaran umumnya hanya sebatas tindakan ringan seperti naik ke benteng sekolah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Pangandaran mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kodim/0625 Pangandaran untuk menyelenggarakan program bela negara bagi siswa.

Namun, peserta yang dilibatkan adalah para pengurus OSIS tingkat SMP dan MTs sederajat. Kegiatan bela negara ini akan dilaksanakan selama tiga hari dua malam pada akhir Juni atau awal Juli, dengan dua siswa dari setiap sekolah sebagai perwakilan.

"Estimasi peserta sekitar 200 orang. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan latihan fisik, tetapi juga akan dibentuk klub pendidikan karakter sebagai output jangka panjang," ujarnya.

Ia menambahkan, penanganan siswa bermasalah akan tetap mengandalkan patroli Satpol PP. Mengingat kenakalan remaja di Pangandaran masih dapat ditangani tanpa tindakan keras. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.