TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Siapa sangka, anak muda 19 tahun dari Solo bisa bikin heboh dunia bulutangkis?
Alwi Farhan bukan cuma tampil bagus di Piala Sudirman 2025 — dia mengguncang arena dengan mengalahkan dua pemain top dunia, termasuk Anders Antonsen, peringkat 3 dunia!
Penonton terkesima, komentator sampai terdiam, dan jagat maya langsung ramai. Ini bukan kemenangan biasa, tapi sinyal kuat: Indonesia punya harapan baru di tunggal putra!
Anak Muda yang Menjawab Harapan
Saat Anthony Ginting absen karena cedera dan usia Jonatan Christie tak lagi muda, publik bulutangkis Indonesia mulai bertanya-tanya: siapa penerusnya?
Jawabannya datang dari Alwi Farhan. Di usianya yang baru 19 tahun, Alwi tak hanya tampil percaya diri, tapi juga brilian.
Ia menundukkan dua lawan kuat — Anders Antonsen dari Denmark dan Cho Geon-yeop dari Korea Selatan — di panggung sebesar Piala Sudirman.
“Yang pasti saya belum mau puas,” kata Alwi saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta. “Saya fokus terus belajar dan dengar arahan pelatih.”
Lebih Nyaman di Beregu, Tapi Siap Tampil di Individu
Menariknya, Alwi mengaku lebih nyaman bermain dalam format beregu seperti Piala Sudirman. Ia merasa lebih lepas dan bisa menampilkan permainan terbaiknya.
“Saya berharap di turnamen individu nanti bisa lebih enjoy juga,” ujar Alwi. Komentar ini menandakan bahwa ia siap naik kelas, dari bintang baru ke calon juara sejati.
Jejak Prestasi dan Panggung Besar di Depan Mata
Buat kamu yang baru mendengar nama Alwi Farhan, anak muda kelahiran Solo ini bukan pemain kemarin sore.
Ia adalah Juara Dunia Junior 2023, peraih emas SEA Games 2023 beregu, dan juara Indonesia International di tahun yang sama.
Kariernya terus menanjak sejak 2022, dan Piala Sudirman 2025 seolah jadi titik lompatan besarnya.
Dari Rudy Hartono hingga Alwi Farhan?
Indonesia punya sejarah panjang tunggal putra — dari Rudy Hartono, Liem Swie King, Taufik Hidayat, hingga era Jojo dan Ginting.
Kini, Alwi Farhan siap menyambung tongkat estafet itu.
Dengan ketenangan, ketajaman, dan semangat belajar yang tinggi, publik punya alasan kuat untuk berharap: mungkin inilah awal era baru tunggal putra Indonesia.
Bagaimana menurut kamu, apakah Alwi Farhan layak disebut sebagai calon legenda baru bulutangkis Indonesia?