171 Siswa Keracunan di Bogor, Badan Gizi Nasional Evaluasi Ketat dan Siap Putus Kontrak Supplier
Erik S May 10, 2025 05:35 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan pihaknya melakukan evaluasi menyeluruh terkait insiden keracunan yang dialami 171 siswa diduga usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan mengatakan pihaknya langsung bergerak melakukan penelusuran dan investigasi atas kejadian tersebut.

“Setiap ada laporan kasus keracunan, kami langsung ambil tindakan. Pertama, cek sampel makanannya. Apakah ini valid dari makanan? Sampel itu selalu kami simpan. Kalau memang benar ada masalah seperti tongkol yang kurang baik, maka kami tegur keras satuan pelayanan yang bersangkutan,” ujar Tigor saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (10/5/2025).

Tak hanya memberi teguran, Tigor menyebut BGN juga memberikan pelatihan ulang kepada pengelola dapur terkait standar keamanan pangan. 

Jika masalah keracunan berasal dari bahan baku makanan yang tidak layak, maka BGN akan menyelidiki asal-usul bahan tersebut dari supplier-nya.

“Kalau kita tahu suppliernya bermasalah, kita beri teguran. Kalau tidak ada perbaikan, kita stop kerja sama dengan supplier itu. Kita harus teliti betul rantai distribusinya,” tegasnya.

Tigor menambahkan bahwa seluruh korban mendapatkan penanganan medis dan biaya pengobatan ditanggung oleh BGN melalui kerja sama dengan fasilitas kesehatan seperti puskesmas.

“Kita bekerja sama dengan puskesmas. Seluruh biaya pengobatan korban ditanggung oleh BGN,” katanya.

Tigor juga menekankan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) memiliki misi untuk dijalankan dengan target zero accident

Namun, tantangan operasional di lapangan sangat besar mengingat skala program yang kini sudah menjangkau 3,5 juta siswa di seluruh Indonesia melalui 1.200 dapur layanan.

“Kami sangat ingin menjalankan program ini dengan zero accident. Tapi realitanya, di lapangan kompleks. Karena itu pengawasan dan pelatihan harus terus kami perkuat,” tutupnya.
 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.