TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi tawuran di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, belakangan menjadi sorotan publik.
Belum lama ini, tawuran pecah dalam waktu yang berdekatan.
Tawuran pertama terjadi Minggu (4/5/2025), kemudian kembali terjadi pada Selasa (6/5/2025) sore.
Kedua peristiwa tersebut terjadi di underpass Manggarai.
Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal, mengatakan tawuran di kawasan tersebut sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu.
Ade Rahmat menyebut konflik antarwarga itu kerap terjadi, hanya karena persoalan-persoalan sepele.
“Kalau dicari di Google kan itu sejak 1970. Ya kadang karena masalah kecil, masalah petasan, masalah senggolan, kadang masalah cewek, udah berbagai macam motifnya," ujar Ade Rahmat.
"Jadi kami bahkan udah bikin piagam perdamaian, udah dari tahun ke tahun,” jelasnya.
Pihak kepolisian menyatakan bahwa solusi saat ini lebih difokuskan pada pencegahan.
Upaya pengawasan dan bantuan dari pemangku kepentingan terus ditingkatkan, termasuk keterlibatan masyarakat setempat.
“Cuma solusinya sekarang ya udah pencegahan saja. Pencegahannya ya satu, keberadaan kami kepolisian kemudian bhabinkamtibmas kemudian stakeholder terkait, mulai dari Pemda, bhabinkamtibmas kemudian RT/RW. Sudah ada pos tetap dan ada CCTV di sana," papar Ade Rahmat.
Diberitakan sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menerima kunjungan kerja spesifik anggota Komisi III DPR RI di Gedung BPMJ Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (8/5/2025).
Dalam kesempatan itu dibahas sejumlah isu termasuk fenomena tawuran.
Menurutnya, tawuran yang terjadi di Jakarta sering kali bermula dari tantangan menantang di Instagram.
"Jadi model tawuram sekarang ini di IG (Instagram) kemudian disiarkan live," ucap Karyoto.
Dari saling menantang di Instagram itu, kemudian kedua kelompok bertemu di suatu tempat.
"Namanya tawuran live Instagram," tambahnya.
Polisi sudah melakukan deteksi dini dengan cara mengikuti sejumlah akun Instagram yang kerap memprovokasi tawuran.
Selain melakukan deteksi dini, polisi pun rutin melakukan penyuluhan ke masyarakat sebagai upaya pencegahan.