TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Imam Sudjarwo memberi bocoran terkait penyelenggaraan Proliga 2026 tahun depan.

Gelaran Proliga 2025 ditutup dengan laga grand final yang berhasil dimenangkan Jakarta Bhayangkara Presisi, Minggu (11/5/2025) di GOR Amongrogo, Yogyakarta.

Tim kepunyaan Kepolisian Republik Indonesia itu mengalahkan Jakarta LavAni Livin Transmedia secara dramatis dalam laga lima set 2-3 (19-25, 23-25, 25-22, 25-22, 15-9).

Ketua PBVSI mengapresiasi gelaran tertinggi bola voli tanah air ini dan menyoroti kemunculan pemain muda potensial di Proliga 2025. 

Ini menjadi sinyal positif bagi regenasi tim nasional yang ke depannya banyak memiliki agenda penting, khususnya di tahun ini.

"Dari Proliga tahun 2025 ini lahir atlet-atlet baru berbakat yang tentu bisa diikutkan menjadi pemain nasional (Timnas)."

"Agenda Timnas di tahun ini ada AVC Nations Cup, SEA V League tingkat Asia Tenggara, dan ada juga SEA Games di bulan Desember, serta ada Kejuaraan Dunia U21 di Surabaya," kata Imam kepada awak media setelah pertandingan di GOR Amongrogo, Minggu (11/5/2025).

Imam mengapresiasi masyarakat yang cukup antusias terhadap penyelenggaraan Proliga 2025 di berbagai daerah sejak babak reguler hingga final.

"Final four di Kediri, Semarang, Solo, semua penuh. Grand final di Jogja ini juga luar biasa, tidak muat di dalam, pada di luar. Ini menunjukkan bahwa kecintaan masyarakat Indonesia terhadap bola voli semakin meningkat,” ucap Imam.

Imam pun membocorkan penyelenggaraan Proliga 2026 mendatang akan ada sesuatu yang baru, yang diharapkan bisa semakin membuat menarik.

Pertama mengenai aturan Salary Cap. Aturan tersebut akan memberi batas maksimum untuk honor atlet, baik lokal maupun asing.

Diharapkan, dengan adanya aturan tersebut, bakal ada kesetaraan di antara tim-tim peserta yang ikut kompetisi.

"Kenapa diatur seperti itu, sehingga nanti akan tambah klub-klub yang lain memang yang dia agak kesulitan masalah dana ya, sehingga kita atur demikian sehingga ada sebuah kesetaraan klub-klub yang kecil-kecil yang punya atlet dia bisa main," bebernya.

Pihaknya sendiri menargetkan, paling tidak jumlah peserta Proliga 2026 mendatang terdiri dari delapan tim, baik di sektor putra maupun putri.

Sebagai informasi, di edisi Proliga 2025 ini ada lima tim di sektor putra, dan tujuh tim di sektor putri. 

Dengan banyaknya tim yang ikut, diharapkan bisa membuat persaingan lebih kompetitif dan semakin menarik lagi.

"Target kita tahun 2026 minimal ada delapan peserta baik di sektor putra maupun putri," jelas Imam.

Bocoran kedua yakni terkait penyelenggaraan laga grand final yang diwacanakan menggunakan venue baru di GOR Manahan Solo.

Di tahun lalu, grand final Proliga dihelat di venue yang cukup megah sekelas Indonesia Arena di Jakarta.

"Kita akan evaluasi dulu soal venue laga final. Ada wacana kita pakai GOR Manahan, Solo. Kemarin saya ketemu Wali Kota Solo dan pembangunan GOR Manahan rencananya tahun ini selesai," kata dia.

Dengan kapasitas 9000 penonton, GOR Manahan Solo memiliki kapasitas yang lebih besar dari Amongrogo yang bisa dimaksimalkan hingga 6000 penonton.

"GOR Manahan Solo di sana kapasitasnya 9000, jadi lebih banyak dari Amongrogo, jadi mungkin nanti ada dua pilihan, kita akan laksanakan di Indonesia Arena atau di Solo," terangnya.

Imam juga membocorkan terkait jadwal Proliga 2026 yang rencananya akan lebih padat dari tahun ini.

Proliga 2026 akan tetap bergulir di bulan Ramadhan. Hal itu dimaksudkan agar bisa mengikuti turnamen internasional ketika even selesai. 

"Rencananya Proliga 2026 digelar Januari sampai Mei, bulan puasa kita akan tetap main, supaya kita juga bisa mengejar even-even internasional kita juga bisa ikut, itu rencana kita," jelasnya.

(Tio)