Kunyit menjadi salah satu rempah yang umum digunakan sebagai bahan masakan. Tidak hanya itu, ramuan dari kunyit juga dianggap mampu meredakan beberapa penyakit tertentu.
Dikutip dari Healthline, kunyit mengandung kurkumin, bahan aktif utama pada kunyit yang memiliki khasiat obat. Kurkumin merupakan zat bioaktif yang dapat membantu melawan peradangan.
Kandungan dalam kunyit ini diketahui mampu meningkatkan kapasitas antioksidan tubuh, menurunkan risiko penyakit jantung, mencegah kanker, hingga membantu melawan depresi.
Namun, di sisi lain, ada ketakutan bahwa mengonsumsi kunyit berlebihan dapat merusak ginjal, benarkah?
Dikutip dari Times of India, Direktur dan Kepala Nefrologi dan Kedokteran Transplantasi Ginjal Rumah Sakit Asia di Faridabad, India, dr Reetesh Sharma menjelaskan mengenai efek konsumsi kunyit pada kesehatan ginjal.
"Jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, kunyit umumnya tidak beracun bagi ginjal. Bahaya utamanya berasal dari penggunaan yang berlebihan, terutama dari suplemen dosis tinggi," kata dr Reetesh.
"Itu karena mengonsumsi terlalu banyak kurkumin dapat meningkatkan kadar oksalat urine secara drastis, meningkatkan risiko terkena batu ginjal," lanjutnya.
Kandungan oksalat yang tinggi pada kunyit, dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal jika individu mengonsumsinya dalam dosis yang berlebih, terutama dalam bentuk suplemen.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa dosis tinggi kunyit dapat menyebabkan gagal ginjal pada mereka yang memiliki penyakit bawaan. Hal ini karena ginjal harus bekerja lebih keras untuk menyaring bahan kimia tambahan yang dapat menyebabkan keracunan.
Lalu, bagaimana cara mengonsumsi kunyit agar tetap aman?
Menurut ahli diet dari Rumah Sakit PSRI di India, Dr Debjani Banerjee ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar kunyit tidak merusak fungsi ginjal.