Lulusan SD di Banyuwangi Tembus 17.977 Siswa, Mampukah SMP Menampung Semua?
GH News May 16, 2025 09:04 PM

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Tahun ajaran 2025/2026 menghadirkan tantangan besar bagi penerimaan peserta didik tingkat SMP di Banyuwangi. Dengan jumlah lulusan jenjang SD yang mencapai 17.977 siswa, daya tampung sekolah menjadi pertanyaan.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Suratno, mengatakan bahwa menurut analisis Rombongan Belajar (Rombel) dan PAGU SMP Negeri, terdapat 73 Satuan Pendidikan (SP) Negeri dengan jumlah Rombel kelas 7 sebanyak 380 dan memiliki daya tampung 12.160 murid.

“Sementara itu, 159 SMP Swasta dengan total 380 Rombel yang ada dapat menampung 8.160 peserta didik,” kata Suratno, Jum’at (16/5/2025).

Suratno menjelaskan bahwa dengan daya tampung SMP Negeri sebanyak 12.160 siswa dan jumlah lulusan SD, baik Negeri maupun Swasta, mencapai 17.977 siswa, terdapat 5.817 siswa yang bisa ditampung di SMP Swasta.

Dari total Rombel kelas awal 255 di SMP Swasta yang membutuhkan siswa sejumlah 8.160, Suratno mengungkapkan bahwa SMP Swasta berpotensi kekurangan siswa sejumlah 2.343 atau 73 Rombel tidak terpenuhi.

“Hal ini ya dikarenakan setiap tahun jumlah SMP Swasta berbasis pesantren juga terus bertambah,” tuturnya.

Lebih lanjut, Suratno menjelaskan bahwa Penerimaan Sistem Penerimaan Peserta Murid Baru (SPMB) jenjang SMP memiliki empat jalur yakni afirmasi, mutasi, prestasi dan domisili.

Untuk jalur afirmasi dan mutasi pendaftaran dibuka pada 19-20 Mei diumumkan pada 21 Mei, jalur prestasi pada 26-27 Mei diumumkan 28 mei, dan domisili pada 2-3 Juni diumumkan pada 4 Juni

“Proses pendaftaran untuk jenjang SMP semuanya secara online,” ujarnya.

Sebelumnya, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengatakan bahwa pelaksanaan SPMB di Bumi Blambangan harus berdasar pada nilai-nilai pendidikan yang inklusif dan berazas keadilan.

“Semua anak Banyuwangi harus sekolah. Saya minta warga lihat kanan kiri. Kalau ada yang anak tidak sekolah, serahkan pada kami, juga bisa hubungi desa atau kelurahan. Kita semua bantu agar bisa sekolah lagi,” bebernya.

Selain itu, Ipuk juga meminta para orang tua agar mengikuti pelaksanaan SPMB secara jujur, sesuai dengan aturan yang berlaku. Ia meminta wali murid agar tidak menggunakan cara-cara yang melangar aturan hanya demi anaknya diterima di sekolah tertentu. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.