TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Infrastruktur pergudangan, sistem penyimpanan, dan pengelolaan logistik, dipersiapkan untuk mendukung program pemerintah untuk menyerap gabah atau beras melalui Perum Bulog.
Direktur Komersial dan Operasi PT BGR Logistik Indonesia (BLI), Indra Iliana, mengatakan, perseroan tidak hanya menyediakan ruang penyimpanan, tetapi memastikan sistem manajemen gudang berjalan secara efisien dan terintegrasi, mulai dari pencatatan, pengawasan stok, hingga distribusi ke titik-titik kebutuhan.
"Kami menjaga kualitas dan kuantitas beras yang diserap Bulog agar tetap dalam kondisi baik hingga sampai ke masyarakat tepat pada waktunya,” ujar Indra dikutip dari Kompas.com, Minggu (18/5/2025).
Ia menyampaikan, BLI bagian dari ID Food berencana menyediakan gudang mulai dari luasan 1.000 meter persegi dengan kapasitas 2.000 ton per gudang.
Gudang tersebar berbagai wilayah, antara lain Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, Lampung, Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Selatan.
“Dalam proses pengiriman nantinya, BLI menggunakan aplikasi management pengiriman FIONA (Fleet Integration and Order Monitoring Application), jadi armada dapat termonitoring secara real-time mulai keluar dari gudang penyimpanan sampai dengan tujuan," tutur Indra.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bulog Arwakhudin Widiarso mendukung jalannya sinergi BUMN ini.
"Semoga sinergi ini dapat berjalan dengan lancar sebagai upaya BUMN untuk dapat mendukung Swasembada Pangan sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto," terangnya.