TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) mengakhiri konflik dua kepengurusan melalui Kesepakatan Jakarta.
Kedua pihak yang berkonflik menyepakati masalah yang berlarut di PWI akan diselesaikan melalui Kongres Persatuan yang akan digelar di Jakarta paling telat 30 Agustus 2025.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Tenggara (Sultra), Sarjono, pun menyambut baik kesepakatan damai yang mengakhiri konflik internal dualisme kepemimpinan.
Menyusul tercapainya "Kesepakatan Jakarta" Ketua Umum PWI hasil Kongres Bandung, Hendry Ch Bangun, dan Ketua Umum PWI hasil Kongres Luar Biasa (KLB), Zulmansyah Sekedang.
Sarjono secara khusus menyampaikan penghargaan kepada senior PWI, Dahlan Dahi, dinilainya telah mencetuskan ide dan semangat memulihkan keharmonisan organisasi.
Ia juga mengapresiasi sikap arif dan bijaksana yang ditunjukkan Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sekedang dalam mencapai rekonsiliasi.
"Kami dari PWI Sultra pertama-tama mengapresiasi senior kami, Abang Dahlan Dahi, telah mencetuskan ide dan semangat melihat kembali PWI seperti sedia kala," katanya kepada TribunnewsSultra.com, Minggu (18/5/2025).
Sarjono juga mengapresiasi sikap arif dan bijaksana kedua tokoh sentral dalam konflik ini, Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sekedang.
Ia menekankan pentingnya rekonsiliasi demi mempererat persaudaraan, dan menghormati sejarah panjang PWI sejak kelahirannya tahun 1946.
Sarjono menilai dinamika selama kurang lebih 1 tahun terakhir, merupakan ujian kematangan PWI dan seluruh anggotanya.
Ia berharap proses rekonsiliasi ini berjalan lancar hingga terlaksananya Kongres Persatuan dijadwalkan paling lambat pada 30 Agustus 2025 di Jakarta.
Menurutnya, kongres tersebut akan menjadi momentum penting untuk menyatukan kembali sekitar 30 ribu anggota PWI dari berbagai platform media.
"Dinamika kurang lebih 1 tahun ini adalah ujian kematangan PWI dan seluruh keluarga besarnya," kata Sarjono.
Ia mengakui konflik internal sempat mempengaruhi produktivitas organisasi dan menimbulkan pertanyaan dari mitra-mitra PWI.
Namun, dirinya optimis hal ini akan mematangkan organisasi, untuk generasi sekarang dan mendatang.
Menjelang Kongres Persatuan, PWI Sultra menyatakan kesiapannya untuk berpartisipasi secara objektif dan konsisten dalam menentukan kepemimpinan PWI ke depan.
Sarjono menekankan, PWI memiliki tanggung jawab besar mengawal perjalanan bangsa melalui karya-karya jurnalistik anggotanya.
"PWI bukan sekadar berkumpul, tetapi ada tanggung jawab besar sejalan dengan perjalanan bangsa melalui wartawan-wartawannya untuk mendorong pembangunan dan mewujudkan kesejahteraan," ujarnya.
Dirinya juga berharap stabilitas organisasi pasca rekonsiliasi akan meningkatkan semangat dan motivasi anggota PWI dalam berkarya.
Untuk diketahui, Konflik internal PWI bermula setelah terpilihnya Hendry Ch Bangun sebagai Ketua Umum melalui Kongres Bandung pada 27 September 2023.
Perbedaan pandangan kemudian memicu diadakannya KLB di Jakarta pada 18 Agustus 2024 yang memilih Zulmansyah Sekedang sebagai Ketua Umum.
Setelah melalui berbagai upaya mediasi, akhirnya kedua belah pihak sepakat berdamai melalui "Kesepakatan Jakarta" yang dimediasi anggota Dewan Pers, Dahlan Dahi.
Salah satu poin utama kesepakatan ini adalah penyelenggaraan Kongres Persatuan di Jakarta paling lambat 30 Agustus 2025.