TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan awal pekan besok, Senin (19/5/202), diprediksi melanjutkan penguatan.
Tercatat, pada Jumat (16/5/2025), rupiah spot ditutup di level Rp 16.445 per dolar Amerika Serikat (AS), menguat 0,51 persen dari sehari sebelumnya.
Sedangkan berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada akhir perdagangan Jumat (16/5) lalu, rupiah berhasil menguat 0,67ri perdagangan sebelumnya, melanjutkan penguatan berturut-turut dua hari sebelumnya.
Research & Development PT Trijaya Pratama Futures Alwy Assegaf menilai, mendinginnya tensi perang dagang menjadi sentimen positif bagi aset-aset berisiko, termasuk rupiah sebagai valuta emerging market.
Di samping itu, Alwy juga menyoroti data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menekan dolar AS. Indeks harga produsen (PPI) yang turun 0,4n mengakumulasi penurunan core PPI sebesar 2,4%, kata Alwy, meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga.
“Kemungkinan pemangkasan suku bunga yang lebih besar dari perkiraan pasar membuat indeks dolar mengalami koreksi terhadap mata uang lain, dan menguntungkan rupiah,” jelas Alwy dikutip dari Kontan, Minggu (18/5/2025).
Alwy memperkirakan penguatan rupiah masih akan berlanjut hingga setidaknya Senin (19/5). Alwy mendasari penilaiannya dari outlook inflow yang positif di pasar saham.
Sejalan, Chief Analyst Doo Financial Futures Lukman Leong juga yakin rupiah masih akan melanjuti penguatannya dengan dorongan sentimen risk-on yang masih tersisa.
“Sentimen risk on yang walau agak mulai melemah namun masih belum hilang akan mendorong penguatan rupiah. Apalagi bila ada kesepakatan baru terjadi, seperti dari India, Jepang, atau Korea,” sebut Lukman.
Dari sisi domestik, Lukman menyebut Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang bakal digelar pada Rabu (21/5) mendatang dapat dipantau untuk mencermati arah pergerakan rupiah.
Lukman memproyeksi rupiah akan bergerak di rentang Rp 16.400–Rp 16.500 per dolar AS pada perdagangan Senin (19/5).
Sementara itu, Alwy bilang area support rupiah berada di kisaran Rp 16.250–Rp 16.170 per dolar AS dan area resistance di kisaran Rp 16.500–Rp 16.600 per dolar AS.