TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga merespons soal pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang berjanji tidak ikut Pilpres 2029 jika gagal mencapai program yang sudah dicanangkan.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam dalam Kongres PP Tidar IV di Jakarta.
Jamil menyoroti, Prabowo sudah dua kali menegaskan hal itu di acara yang berbeda. Oleh karena itu, menurutnya, penegasan ini mengindikasikan Prabowo ingin memberi kesan bahwa dia bukan sosok yang ambisius kekuasaan.
Lanjutnya, Prabowo ingin menanamkan kesan kepada masyarakat, ia hanya ingin maju lagi pada Pilpres 2029 bila kepemimpinannya saat ini dapat memberi manfaat bagi masyarakat.
"Bukti bermanfaat itu dengan menunjukkan keberhasilannya dalam mewujudkan janji-janji politiknya melalui program-program yang diklaimnya pro rakyat," kata Jamil, saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (18/5/2025).
Karena hal itu, Menurut Jamil, Prabowo terkesan risih apabila permintaan dua periode terus bergaung sementara program kerjanya baru sebagian kecil yang terwujud.
"Bagi Prabowo, dukungan semacam itu terlalu dini dan asal bapak senang (ABS)," ujarnya.
Kata Jamil, Prabowo ingin maju kembali pada Pilpres 2029 bukan atas dasar "omon-omon" kosong. Mantan Menteri Pertahanan kabinet Jokowi itu ingin maju lagi sebagai calon presiden karena memang mampu membawa Indonesia lebih baik lagi.
Dengan cara itu, jelasnya, Prabowo ingin menegaskan kekuasaan itu boleh dipertahankan bila didukung prestasi. Bagi Prabowo, tanpa prestasi, tentu sungguh tak beretika bila tetap ingin mempertahankan kekuasaan.
"Tampaknya itulah image yang ingin dibangun Prabowo dengan menolak dua periode digaungkan saat ini. Prabowo ingin hal itu digaungkan setelah program kerjanya dapat mensejahterakan rakyat," ucap Jamil.
Lebih lanjut, pengamat politik itu mengatakan, membangun image tidak ambisius kekuasaan memang wajar dilakukan dalam dunia politik. Terlebih di Indonesia, yang memang tidak menyukai sosok ambisius menjadi pemimpin.
Oleh karena itu, menurut Jamil, Prabowo ingin memberi kesan dia bukan sosok ambisius.
"Semua itu tentu image yang ingin dibangun. Apakah Prabowo betul bukan sosok ambisius, tentu waktu yang akan membuktikannya," pungkas Jamil.
Sebelumnya, dikutip dari Kompas.com, Prabowo Subianto angkat bicara soal peluangnya maju untuk periode kedua pada pemilihan presiden (Pilpres) 2029, yang ia minta untuk tak dibahas terlebih dahulu.
Hal tersebut diutarakannya saat menutup Kongres IV Tunas Indonesia Raya (TIDAR), di mana kader organisasi sayap Partai Gerindra itu menyuarakan periode kedua untuk Prabowo.
"Tadi, terima kasih ada yang sebut Prabowo dua periode. Saya kira saya mau koreksi. Please, tolong jangan sebut seperti itu," ujar Prabowo dalam pidatonya, Sabtu (17/5/2025).
Ia mengaku belum setahun menjabat sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia. Karenanya, Prabowo meminta dukungan agar dapat menjalankan amanah tersebut dengan sebaik-baiknya.
"Niat itu (dua periode), silakan disimpan di dalam hati. Tapi saya sudah katakan nanti yang menentukan apakah Prabowo dua periode atau tidak adalah Tuhan Yang Maha Kuasa dan Prabowo sendiri," ujar Prabowo.
"Kalau saya menilai, kalau saya menilai, saya menilai, tidak mencapai apa yang saya canangkan, saya tidak mau maju lagi sebagai presiden RI. Saya akan menilai," sambung Ketua Dewan Pembina TIDAR itu.
Prabowo meminta pendukungnya tak mendesaknya untuk maju pada pemilihan presiden (Pilpres) 2029.
Sebab, Prabowo akan menilai terlebih dahulu berhasil atau tidaknya ia selama menjadi Presiden periode 2029-2029. "Kalau seandainya saya menilai diri saya tidak berhasil, saya mohon dengan sangat, jangan saudara harapkan saya maju lagi," ujar Prabowo.
Diketahui, Partai Gerindra telah menetapkan Prabowo sebagai capres pada 2029 dan diketok lewat Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar dadakan di tengah pelaksanaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (13/2/2025).
Dalam KLB tersebut, Prabowo ditetapkan sebagai Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra periode 2025-2030.
Selain itu, Gerindra juga memutuskan untuk kembali mengusung Prabowo sebagai capres pada Pilpres 2029, meskipun saat ini ia baru menjabat sebagai Presiden periode 2024-2029. (*)