TRIBUNNEWS.COM - JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan   seleksi untuk SMA Kemala Taruna Bhayangkara dilaksanakan dengan murni tanpa intervensi dari pihak manapun.

Hal itu disampaikan Kapolri saat menghadiri silaturahmi siswa terpilih di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Minggu (18/5/2025).

Ratusan siswa yang diterima di sekolah yang bernaung di bawah institusi Polri itu dinilai mumpuni, sehingga layak masuk sebagai murid tahun ajaran 2025/2026.

“Sekolah ini dirancang dengan program beasiswa dan perlu saya sampaikan bahwa dalam proses penerimaannya sebagai Kapolri pun tidak memiliki hak untuk mengintervensi," ujar Listyo Sigit, Sabtu (18/5/2025).

"Artinya yang terpilih ini semuanya karena hasil sendiri, anak-anak terbaik bangsa Indonesia, karena ini memang diselenggarakan testnya hampir di 38 provinsi,” imbuhnya.

Kapolri menambahkan bahwa sebanyak 119 siswa telah terpilih dari lebih 11.000 pendaftar dan akan memulai pendidikan mereka di SMA Kemala Taruna Bhayangkara pada bulan Juli 2025. 

Ia berharap para murid yang terpilih dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin, serta diharapkan menjadi pemimpin masa depan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Kader Bangsa Indonesia (YPKBI), Dirgayusa Setiawan, menjelaskan seleksi dilakukan melalui dua tahap. 

Proses awal dimulai dengan penjaringan pada Januari 2025, yang melibatkan kunjungan ke lebih dari 3.000 SMP di seluruh Indonesia. 

Dari sana, 11.700 pendaftar mengikuti seleksi yang dilaksanakan di 70 titik di 38 provinsi. Hanya 350 calon siswa yang berhasil melaju ke seleksi terpusat di Akademi Kepolisian.

"Anak-anak ini akan mulai bersekolah di bulan Juli sebagai angkatan pertama. Mereka di tahun pertama akan bersekolah di Yogyakarta, di Kaliurang, sembari kampus SMA Kemala Taruna Bayangkara dibangun di Gunung Sindur Bogor, Jawa Barat dan akan selesai di tahun 2026," ungkap Dirgayusa.

Sebagai catatan, Program pendidikan di SMA Kemala Taruna Bhayangkara memiliki pendekatan berstandar internasional, termasuk kurikulum berbasis International Baccalaureate (IB). 

Dirgayusa juga menambahkan bahwa sekolah ini merupakan bagian dari jaringan Sekolah Akademi Kader Bangsa, yang menyatukan berbagai sekolah unggulan di Indonesia, seperti SMA Garuda, SMA Taruna Nusantara, dan SMA Pradita Dirgantara.