Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PACITAN - Bersih desa upacara adat Ceprotan di Desa Sekar, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Jatim tak sekedar bersih desa.
Namun adat tradisi turun temurun yang dilaksanakan warga Desa Sekar, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Jatim ini juga bangkitkan ekonomi di lokasi.
Dimana, tidak hanya warga tumplek blek untuk melihat upacara adat ceprotan. Namun juga, mendatangkan pedagang dari kabupaten dengan sebutan kota 1001 goa.
Tidak dipungkiri, tradisi tahunan yang digelar setiap bulan Longkang dalam penanggalan Jawa tersebut mampu menyedot perhatian masyarakat.
Terlihat banyak pedagang menggelar jualan jajanan pasar maupun pedagang lainnya yang juga menggelar lapak dengan menjual berbagai macam.
"Saya lihat banyak pedagang ya. Semoga meningkatkan perekonomian yang ada di Desa Sekar maupun di Kecamatan Donorojo," ungkap Wakil Bupati Pacitan Gagarin Sumrambah, Senin (19/5/2025).
“Mari manfaatkan nilai ekonomi ini dengan sebaik-baiknya, semoga masyarakat Desa Sekar, maupun Kabupaten Pacitan seluruhnya bisa semakin sejahtera bahagia, " sambungnya.
Gagarin berharap adanya multi efek dari gelaran adat Ceprotan dirasakan betul oleh masyarakat luas.
Salah satu pedagang jajanan, Dwi menyatakan memang memanfaatkan momen tradisi tersebut dengan berjualan mampu meraup untung berlebih.
Bapak satu anak tersebut berjualan penganan lontong, legender, pecel serta kolong yang merupakan makanan khas pedesaan.
“Saya setiap hari jualan kolong dan pecel untung saya bisa 3 sampai 4 kali lipat kalau pas ada Ceprotan," terangnya.
Dwi tidak sendirian karena banyak warga sekitar lain yang juga meraup untung dari gelaran Ceprotan.
Upacara adat ini memiliki makna jauh lebih penting dari sekedar upacara adat bersih desa