5 Tradisi Unik Idul Adha di Indonesia, Ada Arak-arakan hingga Manten Sapi
Faza Anjainah Ghautsy May 19, 2025 02:34 PM

Grid.ID- Tradisi unik Idul Adha di Indonesia merupakan perayaan tahunan bagi umat muslim di setiap wilayah. Tidak hanya menyembelih hewan kurban, Idul Adha di wilayah ini juga menjadi ajang pelestarian budaya.

Tradisi unik masyarakat dalam menyambut idul Adha merupakan bentuk rasa syukur serta menghormati budaya yang ada. Berikut ini 5 tradisi unik Idul Adha yang Grid.ID kutip dari Kompas.com.

1. Grebeg Gunungan diYogyakarta

Grebek Gunungan merupakan tradisi Idul Adha masyarakat Yogyakarta yang dilakukan dengan mengarak hasil bumi dari halaman Keraton sampai Masjid Gede Kauman. Tradisi ini biasanya dilakukan setiap ada acara hari besar keagamaan Islam, seperti saat Idulfitri mereka menyebut tradisi ini jadi Grebeg Syawal.

Menurut kepercayaan setempat, tradisi ini dilakukan untuk mengucapkan rasa syukur atas hasil bumi yang diberikan. Mereka juga percaya bagi yang berhasil mengambil hasil bumi dari gunungan akan mendapatkan rezeki.

2. Apitan di Semarang

Sama seperti Grebeg Gunungan, tradisi Apitan juga bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki berupa hasil bumi yang diberikan Tuhan. Tradisi ini diawali dengan pembacaan doa, dilanjutkan dengan arak-arakan hasil tani hingga ternak (gunungan).

Sepanjang jalan, warga akan saling berebut gunungan. Warga setempat percaya bahwa tradisi ini dulunya merupakan kebiasaan para Wali Songo sebagai bentuk ungkapan rasa syukur saat perayaan Idul Adha. Selain arak-arakan, masyarakat juga bisa melihat hiburan tradisional khas Semarang.

3. Manten Sapi di Pasuruan

Manten sapi adalah tradisi masyarakat Pasuruan, Jawa Timur menjelang Hari Raya Idul Adha. Tradisi ini bertujuan untuk memberikan penghormatan terhadap hewan kurban yang akan disembelih.

Hewan kurban yang akan disembelih sebelumnya akan dirias layaknya pengantin. Hewan tersebut kemudian juga akan diberikan kalung bunga tujuh rupa dan dibalut kain kafan, sorban, serta sajadah.

Hewan kurban yang telah dirias tersebut kemudian diarak menuju masjid setempat untuk disembelih. Daging kurban kemudian diolah menjadi hidangan untuk disantap bersama.

4. Lawa Pipi di Uli Halawang

Saat hari raya idul Adha, umat Islam di Uli Halawang, Maluku Tengah, akan menggelar tradisi Lawa Pipi atau yang disebut dengan arak-arakah hewan kurban. Kata Lawa Pipi berasal dari bahasa Hila yaitu "Lawa" berarti lari dan "Pipi" berarti kambing.

Tradisi unik idul Adha di Indonesia ini dilaksanakan sehari setelah Idul Adha. Ketentuan hewan yaitu kambing yang biasanya berumur di atas dua tahun dan tidak cacat.

Kambing yang terpilih kemudian disebut dengan 'Tema'. Sebelum dilakukan penyembelihan, kambing akan dibawa ke halaman Rumah Raja Oolong dan didoakan bersama-sama untuk selanjutnya diarak keliling kampung.

Hewan-hewan kurban akan diajak berlari mengelilingi Masjid Adat Hasan Sulaiman sebanyak tujuh kali, serupa dengan ibadah tawaf. Kemudian saat puncak penyembelihan dan pemotongan hewan, diiringi dengan orang-orang yang melemparkan uang, baik uang kertas maupun koin ke area pemotongan. Tradisi Lawa Pipi ini dipercaya masyarakat Uli Halawang sebagai tindakan membuang sial.

5. Meugang di Aceh

Selanjutnya, tradisi Idul Adha di Indonesia yang unik lainnya yaitu ada tradisi Meugang di Aceh. Dikutip Grid.ID dari Tribun Manado tradisi ini dirayakan oleh masyarakat Aceh ketika hari besar keagamaan Islam sebagai ungkapan rasa syukur atas kemakmuran tanah Aceh.

Tradisi ini sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu dan identik dengan acara makan bersama dengan menu daging sapi atau kerbau yang diolah dalam beraneka ragam masakan. Tradisi Meugang ini diawali saat masa kejayaan Aceh yang memotong hewan dan kemudian dibagikan secara gratis kepada masyarakat.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.