Pemerintah menyatakan pendaftaran siswa untuk Sekolah Rakyat sempat resmi ditutup.
Namun, atas arahan langsung dari Presiden Joko Widodo, pendaftaran masih memungkinkan dibuka kembali bagi calon peserta didik yang belum terakomodasi.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Agus Zainal Arifin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/5/2025).
“Kalau untuk siswanya sebetulnya sudah tutup. Tapi kalau arahan dari Presiden sih masih bisa dilakukan lagi nanti ya, bagi yang belum termasuk,” kata Agus.
Meski tidak menyebutkan tenggat waktu pasti, Agus menegaskan bahwa secara administratif, pendaftaran telah ditutup sesuai jadwal awal.
"Sesuai jadwal sudah ditutup, tapi tadi barusan ada arahan Presiden sih masih bisa kalau ada yang belum terinclude, belum termasuk. Kalau masih ada yang tertinggal,” ujarnya.
Agus juga menyampaikan bahwa total pendaftar Sekolah Rakyat saat ini telah mencapai lebih dari 7.700 siswa.
Ia menyebut sebagian besar orang tua setuju anaknya mengikuti program ini, terlebih karena seluruh biaya sekolah dan kebutuhan siswa ditanggung negara.
“Pada umumnya sih setuju, karena memang tidak ada biaya apa pun. Biaya sekolahnya, SPPnya, makannya, akomodasinya, seragamnya, semua ditanggung,” tuturnya.
Sebagai informasi, Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan berasrama yang menyasar anakanak dari keluarga kurang mampu. Pemerintah menargetkan sebanyak 63 titik lokasi akan mulai beroperasi pada Juli 2025.