TIMESINDONESIA, JEMBER – Satuan Tugas Marinir (Satgasmar) Operasi Pengamanan Pulau Terluar berhasil mengevakuasi dua Anak Buah Kapal (ABK) yang terdampar di Pulau Nusa Barong, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (20/5/2025).
Komandan Satgasmar Letda Marinir Ery Subiyasno mengungkapkan, pihaknya menerima informasi dari Basarnas terkait dua orang yang terdampar usai melompat dari kapal ikan berukuran 118 GT. Setelah memverifikasi koordinat lokasi, lima personel langsung dikerahkan menuju titik pencarian.
"Mereka kami temukan di koordinat 8°28′51″S 113°20′04″E /8.480756°S 113.334568°E, tepatnya di Pantai Pasir Panjang, Pulau Nusa Barong, pada Senin (19/5/2025) sore dan kami bawa ke pos yang berada di pulau tersebut untuk dimintai keterangan," tuturnya di Kecamatan Puger, Jember.
Dua ABK tersebut diketahui bernama Sutiari, warga Cirebon, dan Muhammad Julianda Gibran asal Jakarta Barat. Keduanya melompat dari kapal karena merasa nasib mereka tidak jelas selama bekerja di kapal penangkap ikan yang berangkat dari Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, sejak 7 Mei 2025.
“Menurut pengakuan mereka, tidak ada kejelasan kontrak kerja maupun pembayaran gaji sejak direkrut. Bahkan, selama di mes mereka dijaga ketat,” ujar Ery.
Salah satu ABK, Sutiari, menyebut dirinya terpaksa nekat melompat dari kapal karena sudah tidak tahan dengan situasi di atas kapal. Setelah melihat posisi GPS kapal mendekati daratan, mereka memutuskan untuk berenang menuju Pulau Nusa Barong yang berjarak sekitar 2,2 mil laut. Perjalanan tersebut memakan waktu dua jam di tengah laut.
Beruntung, salah satu dari mereka masih membawa telepon seluler dan berhasil menghubungi keluarganya untuk meminta pertolongan. Informasi itu diteruskan ke Basarnas dan akhirnya sampai ke pihak Satgasmar.
Setelah proses perawatan awal dan pendataan di Pulau Nusa Barong, kedua ABK akhirnya dibawa ke Puger dan diserahkan ke Satuan Polisi Perairan (Satpolair) Polres Jember untuk penanganan lebih lanjut. (*)