TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah memusnahkan sebanyak 2,061 ton narkotika terdiri dari methamphetamine dan kokain yang diamankan jajaran TNI Angkatan Laut saat akan diselundupkan lima warga negara asing menggunakan kapal berbendera Thailand di Perairan Selat Durian, Kepulauan Riau pada Selasa (13/5/2025) lalu.
Pemusnahan barang bukti narkotika tersebut digelar di Markas Komando Lantamal IV Batam pada Selasa (20/5/2025).
Pemusnahan narkotika tersebut dihadiri oleh pejabat kementerian/lembaga yang tergabung dalam Desk Koordinasi Pemberantasan Narkoba yang terdiri dari unsur Kemenko Polkam, TNI, Polri, Bea Cukai Kemenkeu, BNN, BIN, serta Forkopimda Kepulauan Riau.
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan menyampaikan keberhasilan tersebut mencerminkan komitmen kuat pemerintah dalam perang melawan narkoba, yang merupakan ancaman nyata bagi masa depan bangsa dan generasi muda Indonesia.
"Keberhasilan ini merupakan bukti nyata bahwa negara hadir dan tidak menoleransi kejahatan narkotika. TNI AL telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam menjaga perbatasan laut dari ancaman yang membahayakan," kata Budi Gunawan dalam keterangan resmi Humas Kemenko Polkam pada Selasa (20/5/2025).
Sebagai penanggung jawab Desk Koordinasi Pemberantasan Narkoba, Budi Gunawan juga menegaska keberhasilan itu mencerminkan sinergi terpadu antara instansi pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba.
Pemberantasan narkoba, kata dia, bukanlah tugas satu lembaga atau institusi saja, melainkan tugas bersama yang memerlukan keterlibatan seluruh elemen masyarakat mulai dari pemerintah, aparat keamanan, lembaga pendidikan, hingga masyarakat itu sendiri.
Budi Gunawan juga menekankan pentingnya penguatan upaya pencegahan, edukasi, dan rehabilitasi bagi para korban penyalahgunaan narkoba, seiring dengan penegakan hukum yang tegas dan terukur.
"Langkah TNI AL ini menjadi inspirasi dan standar bagi institusi lain dalam menjalankan tugas negara. Kegiatan pemusnahan barang bukti hari ini adalah wujud konkret dari komitmen negara dalam memastikan barang haram tersebut tidak kembali beredar dan mengancam masyarakat," kata dia.
Budi Gunawan turut menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan TNI Angkatan Laut dalam menggagalkan upaya penyelundupan narkotika dan pemusnahan barang bukti tersebut.
Ia juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah bersinergi dan berkontribusi dalam mendukung keberhasilan penanganan kasus tersebut.
"Sinergi yang terbangun hari ini adalah contoh kolaborasi nyata. Kita optimis bahwa dengan langkah-langkah tegas dan terarah, Indonesia akan semakin kuat dalam menghadapi ancaman narkotika," pungkasnya.
KSAL Usulkan Kenaikan Pangkat Bagi Prajurit
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan akan mengusulkan kenaikan pangkat luar biasa bagi para prajurit TNI yang turut terlibat dalam penggagalan penyelundupan narkoba tersebut.
Keberhasilan tersebut, kata Ali, adalah hasil dari kerja sama dan sinergi yang erat bernagai pihak.
Pertukaran informasi antarlembaga, kata dia, telah dilaksanakan dengan baik dan telah membuahkan hasil yang luar biasa dalam menjaga perairan Indonesia dari ancaman kejahatan transnasional khususnya penyelundupan narkoba.
Selain itu, kata dia, keberhasilan itu juga merupakan wujud implemenyasi tindakan TNI AL dalam melaksanakan program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto khususnya dalam upaya mewujudkan Indonesia yang aman, tertib, dan bebas dari penyalahgunaan narkoba.
Hal itu, kata dia, juga merupakan perintah dari Panglima TNI untuk melaksanakan patroli dan melaksanakan aksi penindakan terhadap setiap upaya penyelundupan di dan atau lewat laut.
"Sebagai bentuk penghargaan dan motivasi, saya akan mengusulkan kenaikan pangkat luar biasa kepada Panglima TNI untuk para prajurit Jalasena TNI Angkatan Laut yang telah menunjukkan dedikasi, keberanian, dan profesionalisme dalam operasi ini," kata Ali saat konferensi pers.
"Dan ini adalah bentuk nyata atas loyalitas dan pengabdian yang luar biasa dari prajurit-prajurit kita," pungkasnya.
5 Warga Negara Asing Diamankan
Berdasarkan keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AL, awalnya, patroli TNI AL F1QR Lanal Tanjung Balai Karimun mendeteksi adanya kontak kapal ikan asing yang berlayar dari Thailand menuju perairan Indonesia berdasarkan informasi intelijen pada Selasa (13/5/2025).
Pada pukul 01.00 dini hari, kapal tersebut melintas di Perairan Selat Durian, Kepulauan Riau dengan melakukan peran penggelapan dan kecepatan relatif tinggi.
Nakhoda kapal juga tidak melaksanakan perintah Tim Patroli untuk berhenti dan berupaya untuk melarikan diri.
Untuk itu, Tim Patroli TNI AL, mengejar kapal tersebut dan berhasil menghentikan kapal tersebut.
Saat melakukan pemeriksaan awal, personel TNI AL mendapati kapal tersebut merupakan Kapal Ikan Asing berbendera Thailand yang diawaki lima orang Warga Negara Asing (WNA).
Lima WNA itu yakni nakhoda warga negara Thailand berinisial KS, dan empat ABK berinisial UTT, AKO, KL dan S yang merupakan warga negara Myanmar.
Kapal Ikan tersebut awalnya diduga melakukan tindak pidana pelayaran yakni berlayar tanpa dilengkapi dokumen, serta kapal tidak laik laut.
Untuk proses lebih lanjut, tim patroli membawa kapal menuju Pangkalan TNI AL Tanjung Balai Karimun.
Setelah kapal tiba di Pangkalan, Tim Patroli menemukan muatan berupa barang yang dikemas dengan karung sebanyak 95 buah karung yang terbagi dalam dua warna yaitu 35 karung kuning dan 60 karung putih.
Setelah diuji lembaga terkait, barang-barang tersebut ternyata positif mengandung metamphetamine dan kokain.
CAPTION: Penyelundupan Narkotika - Pemerintah memusnahkan sebanyak 2,061 ton barang bukti narkotika yang terdiri dari methamphetamine dan kokain di Markas Komando Lantamal IV Batam pada Selasa (20/5/2025). Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan menegaskan negara tidak akan mentoleransi kejahatan narkotika. (HO/Humas Kemenko Polkam).