SURYA.co.id, PONOROGO - Plengsengan dan tebing setinggi 25 meter longsor menimpa rumah warga di Desa Jurug, Kecamatan Sooko, Ponorogo, Selasa (20/5/2025).
Meski tidak ada korban jiwa, penghuni rumah, Hariyanto, istri beserta dua ananknya terpaksa harus mengungsi.
“Sudah tidak bisa ditempati, kami sekeluarga terpaksa mengungsi ke rumah orang tua saya yang jauh dari sini,” ungkap pemilik rumah, Hariyanto.
Dia menjelaskan bahwa bagian rumah yang rusak dihantam reruntuhan plesengan dan longsoran tebing setinggi 25 meter dengan lebar 8 meter adalah kamar dan dapur.
“Kejadiannya kemarin siang, ini saya menyelamatkan barang-barang yang bisa saya selamatkan,” kata Harianto.
Dia menjelaskan bahwa tanda-tanda plesengan akan ambrol sudah terlihat sejak Senin (19/5/2025).
Karena pada hari itu, hujan deras mengguyur sejak siang.
“Plengsengannya ambrol dulu, sudah menyentuh tembok rumah bagian belakang. Saya sekeluarga langsung evakuasi mandiri,” tegasnya.
Ada 4 penghuni rumah yang terdiri dari Hariyanto, Yulia Fitriani (istri Hariyanto), Teri Aminda Septa (anak pertama) dan Muhammad Ali Zafran (anak kedua) mengungsi di rumah orang tuanya di Desa/Kecamatan Sooko, Ponorogo.
Kepala Desa Jurug, Sukamto, mengatakan bahwa sudah sepekan hujan mengguyur lokasi.
Kemudian plengsengan dan tebing di belakang rumah Hariyanto longsor.
“Sebenarnya dua tahun lalu juga ada longsor, tetapi rumahnya belum ada. Setahun ini dibangun plengsengan sama rumahnya, lalu longsor ini,” imbuh Sukamto.
Dia mengaku pihak pemerintah desa (Pemdes) Jurug sudah koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Polisi dan lain-lain.
“Langkah dari Pemdes koordinasi bpbd, polisi dll dicarikan solusi yang terbaik,” pungkasnya.