BANJARMASINPOST.CO.ID - Aktris Celine Evangelista mengaku terkejut mendengar kabar meninggalnya Ibrahim Sjarief bin Husein Ibrahim Assegaf atau suami dari Najwa Shihab.
Sebagai tetangga, mantan istri aktor Stefan William ini hadir di rumah duka kawasan Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
Celine mengaku terkejut saat pertama kali mendengar kabar duka tersebut.
Dia pun ikut berdoa imbas kepulangan suami Najwa Shihab itu.
"Doakan saja, tadi juga kaget denger beritanya dan kebetulan tetangga," kata Celine.
Celine juga mengajak masyarakat untuk mendoakan almarhum serta memberikan kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan.
"Sebaik-baiknya kita saling mendoakan turut berduka cita, kita doakan mba Nana dan keluarganya diberikan kesabaran," ujar Celine.
Saat ditanya mengenai kondisi Najwa Shihab, Celine mengatakan ia belum bertemu oleh sang presenter.
"Belum sempat ketemu," ucapnya.
Diketahui, kabar duka datang dari keluarga jurnalis Najwa Shihab. Suami Najwa, Ibrahim Sjarief bin Husein Ibrahim Assegaf, meninggal dunia.
Kabar yang beredar yang diterima awak media, Ibrahim Sjarief, meninggal hari ini sekitar pukul 14.29 WIB di RS PON, Jakarta Timur.
Kabar duka datang dari meningalnya Ibrahim Assegaf, suami dari Najwa Shihab.
Keduanya diketahui sudah mengarungi kehidupan rumah tangga selama kurang lebih selama 28 tahun sebelum dipisahkan oleh maut.
Najwa Shihab dalam sesi wawancara yang diunggah akun YouTube Fimela pada 6 Februari 2016 lalu, menceritakan perjalanan cintanya dengan Ibrahim Assegaf.
Wartawan pendiri perusahaan media Narasi itu mengaku menikah saat usia masih tergolong muda.
Bahkan, Najwa Shihab masih berstatus sebagai mahasiswa semester 3 Fakultas Hukum di Universitas Indonesia (UI).
Ibrahim Assegaf juga mahasiswa di kampus yang sama.
"Saya nikah muda, saya nikah di umur 20 tahun, masih semester 3," katanya.
Najwa Shihab melanjutkan, dirinya mengenal Ibrahim Assegaf tidak lewat proses yang lama.
Keduanya berkenalan kurang lebih selama satu tahun sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah.
Bahkan, keduanya sempat terpisah beda benua.
Kala itu, Najwa Shihab sedang menimba ilmu di Indonesia dan Ibrahim Assegaf berada di Amerika.
"Tidak pakai proses pacaran lama juga sih. Saya kenal Baim sebelum memutuskan untuk mau diajak kawin sama Baim mungkin prosesnya less than one year (kurang dari satu tahun)."
"Itu pun 6 bulan di antaranya dia ada di luar negeri karena waktu dia lagi magang di Amerika, dia lawyer."
"Dan ada kesempatan magang di Amerika 6 bulan, masa perkenalan jarak jauh," imbuh Najwa Shihab.
Proses Najwa Shihab memantapkan hati untuk menikah dengan Ibrahim Assegaf juga tidak terlampau lama.
Ia meminta petunjuk Allah dengan pergi umrah ke Tanah Suci dan melaksanakan salat istikharah.
"Jadi ketika diajak nikah sempet salat istikharah dan sempet umrah karena diajakin, terus berdoa dan memantapkan hati."
"Diajak nikah, ya sudah saya nikah," imbuh wanita berdarah campuran Bugis-Arab ini.
Najwa Shihab mengaku, Ibrahim Assegaf adalah sosok yang tepat sebagai imamnya.
Prinsip dia, apabila sudah menemukan orang yang tepat, kenapa harus menunda-nunda untuk menikah.
"Waktu itu saya mikir saya sudah menemukan orang yang tepat gitu dan kuncinya kalau sudah menemukan orang yang tepat dan bisa bahagia sekarang kenapa harus menunda kebahagiaan?"
"If you sure, you found the right person. Kenapa harus menunda? Kalau bisa bahagia sekarang kenapa harus bahagia nanti? Waktu itu mikirnya itu," tegas Najwa Shihab.
Singkat cerita, Najwa Shihab dan Ibrahim Assegaf menikah pada tahun 1997.
Najwa Shihab dalam kesempatannya mengaku dirinya memiliki banyak kesamaan dengan Ibrahim Assegaf.
Pertama, keduanya pernah sama-sama menjalani program pertukaran pelajar American Field Service (AFS).
"Kita sebetulnya banyak kesamaan, jadi saya dulu waktu SMA sempat ikut pertukaran pelajar AFS setahun tinggal di luar negeri dia juga melakukan hal yang sama. (Faktor kedua) sama-sama fakultas hukum," bebernya.
Najwa Shihab meyakini Ibrahim Assegaf adalah orang yang melengkapi kehidupannya.
Semua tidak lepas dari kepribadian sang suami yang santai dan mudah untuk diajak bisara.
"Orangnya itu sangat lay back, easy to talk to. Buat saya orangnya harus ngejar sesuatu perfeksionis harus dapat ini. Dia membuat saya rileks, membuat saya tenang," tutupnya.
Najwa Shihab dalam wawancara lain di kanal YouTube Daniel Mananta Network, menceritakan perihal meninggalnya sang putri bernama Namiyah binti Ibrahim Assegaf.
Perlu diketahui, Najwa Shihab dan Ibrahim Assegaf dikaruniai dua orang anak.
Pertama Izzat Assegaf yang lahir pada 9 Februari 2001 dan kedua Namiyah, pada 15 Desember 2011.
Namiyah meninggal tidak lama setelah 4 jam dilahirkan.
Najwa Shihab mengaku, kehilangan sang putri merupakan pembelajaran untuk bertawakal kepada Allah.
"Yang terus menerus saya lakukan adalah belajar tawakal. Kita menyerahkan urusan kita kepada Tuhan."
"Kita serahkan ke Tuhan, agar Tuhan mewakili urusan-urusan kita," kata Najwa Shihab, dikutip Daniel Mananta Network, Rabu (20/5/2025).
Najwa Shihab juga mengaku, Ibrahim Assegaf dan anak pertamanya sebagai penguat dan berdamai menerima kepergian Namiyah.
"Ada momen-momen takut tidak bisa berhenti nangis. Tapi ya memang dia (Ibrahim) yang menguatkan sih dan kemudian masih ada Izzat," timpal dia.
Kini perasaan duka kembali menyelimuti Najwa Shihab.
Dirinya ditinggal sosok pria yang sudah setia menemani selama hampir tiga dekade.
Ibrahim Sjarief Assegaf, meninggal dunia karena sakit, pada Selasa (20/5/2025) pukul 14.29 WIB, di Rumah Sakit PON, Jakarta Timur.
Jenazah Ibrahim disemayamkan di rumah duka yang berlokasi di Jalan Jeruk Purut No. 89, RT 004/RW 003, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Ibrahim akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, pada Rabu (21/5/2025) pukul 10.00 WIB.
(Banjarmasinpost.co.id/Tribunnews.com)