Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya berencana menurunkan tarif sewa Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Mendukung laga Persebaya Surabaya di Kota Pahlawan, rencananya proses perubahan akan segera dimulai.
Menurut Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, rencana penyesuaian tarif sewa Stadion GBT tersebut sebagai dukungan pemerintah kepada klub kebanggaan arek-arek Suroboyo ini.
"Support pemerintah itu tidak mungkin kita memberikan duit atau hibah (kepada Persebaya) karena dia sudah profesional," kata Wali Kota Eri ketika dikonfirmasi di Surabaya.
Dengan tarif yang lebih terjangkau, maka Persebaya bisa tetap menjadikan Surabaya, khususnya GBT, sebagai homebase.
"Tapi karena Persebaya dan Surabaya tidak bisa dipisahkan, aku ingin sewa ini turun," kata Cak Eri yang juga pria asli Surabaya ini.
Namun, penurunan sewa ini tidak serta merta bisa langsung dilakukan. Pemkot harus terlebih dahulu menyiapkan payung hukum yang jelas.
"Aturannya akan diubah terlebih dahulu. Sebab, (tarif sewa) ini tertuang dalam Perda (Peraturan Daerah). Sehingga, harus diubah dahulu di DPRD," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudporapar) Kota Surabaya, Hidayat Syah di Surabaya, Rabu (21/5/2025).
Pembahasan penurunan tarif sewa GBT tersebut juga telah dibicarakan dengan Persebaya Surabaya. Wali Kota Eri Cahyadi bahkan telah bertemu secara langsung dengan perwakilan manajemen Bajul Ijo, Senin (19/5/2025) lalu. "Sudah dibahas [antara Pemkot dengan Persebaya]," kata Hidayat.
Pada pembahasan dengan DPRD nantinya, Pemkot Surabaya juga akan menentukan besaran tarif tersebut. Harapannya, tarif baru nantinya tetap proporsional namun tidak melanggar aturan, baik regulasi di pusat maupun daerah.
"Prinsipnya, Pak Wali sangat mendukung Persebaya. Apalagi Persebaya ini identik Surabaya. Kita juga Bonek. Kita juga ingin sama-sama mendukung Persebaya di kandang kita sendiri," katanya.
Ditargetkan, penyesuaian tarif baru bisa mulai diberlakukan tahun ini atau saat liga musim 2025/2026 mulai bergulir pada Agustus mendatang.
"Kita sudah oke. Tinggal bagaimana nanti teman-teman Bagian Hukum (Bagian Hukum dan Kerjasama Sekretariat Daerah Kota Surabaya) segera bertemu dengan DPRD untuk segera membahas perubahan Perda ini," kata Hidayat.
Aturan besaran tarif sewa GBT selama ini diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Surabaya Nomor 7 Tahun 2023 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Wali Kota (Perwali) Surabaya Nomor 43 Tahun 2024 tentang tata cara pemungutan retribusi jasa usaha. Kedua aturan ini merupakan turunan dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (HKPD) yang mewajibkan daerah menyusun satu Perda tunggal untuk pajak dan retribusi.
Melalui aturan ini, sewa GBT ditarif sebesar Rp11,4 juta pe rjam (pertandingan bersifat non-komersial) hingga Rp22 juta per jam (pertandingan yang bersifat komersial tingkat nasional).
Biaya sewa tersebut belum termasuk dengan biaya tambahan pemakaian generator (Rp2,2 juta perjam) dan biaya tambahan pemakaian air (Rp2,5 juta perhari).
Selain soal penurunan tarif sewa, Pemkot Surabaya bersama Persebaya Surabaya juga sepakat menjadikan stadion GBT sebagai lokasi pendirian Museum Persebaya Surabaya. Ditargetkan mulai dibangun tahun ini, museum ini akan menjadi tujuan destinasi wisata baru di Surabaya.
"Bapak Wali Kota (Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi) telah bertemu dengan pihak Persebaya untuk mematangkan rencana pembangunan Museum Persebaya," kata Hidayat Syah sebelumnya.
Hidayat yang turut hadir slama pertemuan ini mengungkapkan bahwa pihak Persebaya menjelaskan detail desain pembangunan museum ini. Menggunakan stadion bertaraf internasional yang merupakan aset Pemkot Surabaya, desain pembangunan museum akan disiapkan oleh Persebaya Surabaya.
Pada pertemuan di Balai Kota, pihak Persebaya juga memaparkan detail bagian museum Persebaya nantinya. "Jadi, nanti ada cerita perjalanan tentang Persebaya sejak tempo dulu hingga sekarang. Tampilan lebih modern dengan sentuhan teknologi AI," kata Hidayat.
Tak sekadar memperlihatkan capaian Persebaya, museum yang berada di area gate 1 GBT ini akan dilengkapi dengan area permainan bagi pengunjung. "Ada area bermain game seputar bola, cafe, dan sarana lainnya. Total luasannya, sekitar 1.000 meter persegi lebih," kata Hidayat.
Mengadopsi museum milik tim bola Eropa, Museum Persebaya akan menjadi kebanggaan baru bagi warga kota, khususnya pendukung fanatik Bajul Ijo, Bonek Mania. "Ada 3D-nya juga. Suasananya kekinian," katanya.