Angkatan Laut Polandia Usir Armada Bayangan Rusia: Manuver Mencurigakan di Dekat Kabel ke Swedia
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah kapal dari apa yang disebut "armada bayangan" Rusia melakukan " manuver mencurigakan " di dekat kabel listrik yang menghubungkan Polandia dengan Swedia.
Hal itu diungkapkan Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk mengatakan dalam sebuah unggahan di X pada Rabu (21/5/2025).
Tusk menyebut, Angkatan Laut Polandia kemudian bereaksi atas manuver kapal Rusia tersebut, yang membuat kapal tersebut menjauh.
"Setelah intervensi efektif militer kami, kapal itu berlayar ke salah satu pelabuhan Rusia," tambahnya.
Ia mengatakan sebuah kapal survei Angkatan Laut Polandia sedang berlayar ke lokasi kejadian.
Kabel bawah laut berkapasitas 600 megawatt menghubungkan pantai Swedia dekat Karlshamn dengan Ustka di Polandia utara dan memungkinkan kedua jaringan mengandalkan pasokan lintas batas saat listrik lebih murah di sistem lainnya.
Menteri Pertahanan Polandia Władysław Kosiniak-Kamysz mengatakan kabel itu milik operator jaringan Polandia PSE.
Sebagai informasi, negara-negara dalam aliansi NATO telah meningkatkan keamanan di Laut Baltik menyusul serangkaian insiden di mana kabel listrik, jaringan telekomunikasi, dan jaringan pipa gas rusak pascainvasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
Polandia, satu di antara negara NATO yang berbatasan langsung dengan teritorial Rusia, belakangan memang memiliki peningkatan ketegangan dengan Moskow.
Pada awal Mei ini, pihak berwenang Polandia menuduh dinas intelijen Rusia mendalangi kebakaran yang menghancurkan sebuah pusat perbelanjaan besar tahun lalu di ibu kota Warsawa.
Sejak serangan Rusia terhadap Ukraina pada Februari 2022, Polandia — sekutu setia Kiev — mengklaim menjadi target upaya sabotase yang mereka salahkan pada Rusia.
Pada Mei 2024 silam, kebakaran menghancurkan pusat perbelanjaan besar di Warsawa dan 1.400 usaha kecil di dalamnya, sebagian besar dimiliki oleh anggota komunitas Vietnam.
Pihak berwenang segera meluncurkan penyelidikan tetapi hingga kini menahan diri untuk tidak menyalahkan Moskow.
"Kami sekarang tahu pasti bahwa kebakaran besar di pusat perbelanjaan Marywilska di Warsawa disebabkan oleh pembakaran yang diperintahkan oleh dinas khusus Rusia," kata Perdana Menteri Polandia Donald Tusk pada X.
Kementerian Kehakiman dan Dalam Negeri mengatakan dalam pernyataan bersama yang terpisah menyatakan kalau beberapa tersangka pelaku sudah ditahan, sementara yang lainnya telah diidentifikasi tetapi masih buron.
“Tindakan mereka diorganisasi dan diarahkan oleh orang tertentu yang tinggal di Federasi Rusia,” kata kedua kementerian tersebut, seraya menambahkan bahwa mereka bekerja sama dengan Lithuania, “di mana beberapa pelaku juga melakukan tindakan pengalihan.”
Sejak invasi Rusia ke Ukraina, Polandia telah menahan dan menghukum beberapa orang yang diduga melakukan sabotase atas nama dinas intelijen Rusia, yang dituduh melakukan penyerangan, pembakaran, atau percobaan pembakaran.
Pada bulan Mei 2024, Polandia memberlakukan pembatasan pergerakan diplomat Rusia di wilayahnya, karena “keterlibatan” Moskow dalam “perang hibrida”.
Lima bulan kemudian, Warsawa memerintahkan penutupan konsulat Rusia di Poznań, di Polandia bagian barat, dengan tuduhan bahwa Moskow mendalangi “upaya sabotase.”
Pada bulan Desember lalu, diplomasi Polandia menyatakan bersedia menutup semua konsulat Rusia di Polandia jika aksi “terorisme” terus berlanjut.
Rusia menutup konsulat Polandia di St. Petersburg pada bulan Januari sebagai pembalasan.
Berbatasan dengan Ukraina, Polandia — anggota NATO dan Uni Eropa — adalah salah satu negara utama yang menjadi tujuan negara-negara Barat memasok senjata dan amunisi ke Kiev untuk membantu Ukraina memerangi pasukan Rusia.
(oln/tmt/*)