TRIBUNJAKARTA.COM - Rekan sejawat dan lawan politik memberikan banyak julukan kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Julukan yang diberikan politikus Gerindra itu mulai dari Gubernur Lambe Turah, Jokowi versi Sunda, Mulyono Jilid II.
Padahal, Dedi Mulyadi belum 100 haru menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.
Pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2025-2030 pada Kamis (20/2/2025) lalu.
Jika dihitung sejak masa pelantikan hingga kamis (22/5/2025), Dedi Mulyadi belum melewati 100 hari kerja.
Dedi Mulyadi sempat menyinggung masa kepemimpinannya yang belum 100 hari saat berpidato memperingati Hari Kebangkitan Nasional di Lapangan Gasibu, Kota Bandung pada Selasa (20/5/2025).
Awalnya, ia mengingatkan bahwa seorang pemimpin di Indonesia harus memiliki mental yang kuat kalau ingin melakukan perbaikan.
"Kenapa? harus kuat menghadapi kaum nyinyir dan biarkan yang nyinyir suruh sakit hati selamanya karena Jawa Barat akan terus mengalami peningkatan pembangunannya," kata Dedi Mulyadi.
Terkini dalam unggahan di akun instagram pribadinya, Dedi Mulyadi kembali menyinggung banyaknya julukan yang diberikan kepadanya.
"Kamu ini enggak akan nemu gubernur model begini ya, sudah ngasih rupa-rupa gelar ke saya gubernur konten benar enggak?" kata Dedi Mulyadi dikutip TribunJakarta.com pada Jumat (23/5/2025).
Dedi Mulyadi tidak mempermasalahkan julukan Gubernur Konten. Ia lalu membongkar harga fantastis bila merekrut influencer dan buzzer.
Pasalnya, harga influencer dan buzzer mencapai miliaran rupiah.
"Enggak apa-apa lumayan, punya Youtube sendiri, punya IG sendiri, punya Tiktok sendiri, enggak perlu nyuruh ke orang lain, karena harga minta tolong ke influencer harga minta tolong ke buzzer, mahal, miliaran malah puluhan miliar. Saya enggak harus menyuruh, harus pakai konsultan, kerjain sendiri saja lah," kata politikus Gerindra itu.
Dedi Mulyadi mengatakan anggaran puluhan miliar untuk konsultan, influencer serta buzzer digunakan untuk membangun infrastruktur di Jawa Barat semisal perbaikan jalan.
"Kok belum Kang Dedi, jalannya? tunggu sebentar lagi, nanti jalan bagus semua di Jawa Barat tapi yang bagus duluan jalan provinsi dulu," kata Dedi.
Terbaru, Dedi mengungkapkan bahwa dirinya kembali mendapatkan gelar dari Anggota DPR RI yakni Gubernur Lambe Turah.
Dedi tidak menganggap penting julukan tersebut. Ia menilai yang terpenting saat ini yakni janji kepada rakyat dapat terwujud.
"Biarin saya mah disebut Gubernur Lambe Turah karena rata-rata orang sering ingin masuk ke lambe turah, bener ga? mau dikasih gelar gubernur apapun juga ga penting, karena yang penting adalah apa yang dijanjikan kepada rakyat diwujudkan," jelas Dedi.
Julukan yang diterima Dedi Mulyadi
TribunJakarta.com merangkum sejumlah julukan yang diterima Dedi Mulyadi meski belum genap 100 hari menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.
Berikut berbagai julukan yang diterima Dedi Mulyadi:
1. Gubernur Konten
Sebutan 'Gubernur Konten' mulai menggema pertama kali dari Gubernur Kaltim Rudy Masud.
Rudy Masud menyebut rekan sejawatnya dari Jawa Barat itu sebagai Gubernur Konten saat rapat para Gubernur dengan Komisi II DPR RI di Gedung Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Setelah kadung viral, Rudy Masud pun memberikan klarifikasinya ke Dedi Mulyadi.
Ditemani Dedi Mulyadi, maksud perkataan itu seharusnya memuji Dedi Mulyadi yang memiliki konten bagus.
"Ini temen saya lama sejak zaman dulu, jadi yang kemarin itu ga ada kaitannya bilang Gubernur konten, harusnya itu Kang Dedi Gubernur yang kontennya top," ujar Dedi Mulyadi, Minggu (4/5/2025).
Terbaru, Dedi Mulyadi mengakui jika senang disebut Gubernur Konten.
Alasannya, Dedi Mulyadi mengatakan uang hasil dari konten dapat diberikan kepada rakyat.
"Saya selalu ditanya, "Pak Dedi, duitnya dari mana ngonten?" Habis itu dimasalahin lagi. Gubernur konten lebih baik dari jadi gubernur konten punya duit diberikan pada rakyat daripada gubernur molor," kata Dedi dalam pidato saat upacara Hari Kebangkitan Nasional 2025 di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Selasa (20/5/2025).
2. One Man Show
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat menganggap gaya Gubernur Jabar Dedi Mulyadi memimpin tanpa diskusi dan one man show.
Ketua DPW PKS Jabar, Haru Suandharu menyayangkan kebijakan Dedi Mulyadi yang cenderung dikeluarkan secara sepihak dan langsung dipublikasikan melalui media sosial tanpa melibatkan diskusi dengan para pakar dan DPRD.
3. Gubernur Lambe Turah
Baru-baru ini, Dedi Mulyadi kembali mendapatkan julukan baru.
Anggota Komisi X dari Fraksi PKB, Andi Muawiyah Ramly menyebut Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Lambe Turah.
Andi mengkritik Dedi Mulyadi yang tidak mengirimkan utusan dari Kormi Jawa Barat untuk hadir dalam acara Festival Olahraga Nasional (Fornas) yang digelar setiap dua tahun oleh Kormi.
Pada tahun ini, Kormi akan menyelenggarakan Fornas yang ke-delapan di Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kalau Pak Dedi Mulyadi, Gubernur Lambe Turah, macem-macem, dia mengatakan saya akan mengongkosi seluruh UMKM sepuluh juta, kalau dia bisa vasektomi. Masa untuk penyelenggaraan Kormi tidak bisa mengutus utusan?" katanya.
4. Mulyono Jilid II
Dedi Mulyadi juga menerima julukan Mulyono Jilid II.
Julukan ini seiring dengan dirinya yang kerap membagikan aktivitasnya turun dan bertemu langsung dengan masyarakat, hingga dianggap sejumlah netizen memiliki gaya politik yang serupa dengan Jokowi.
Sekedar informasi, Jokowi meraih popularitas gegara gaya blusukannya hingga bisa menaiki anak tangga pimpinan eksekutif, dari Wali Kota Solo, Gubernur Jakarta hingga Presiden Indonesia dua periode (2014-2024).
Dedi Mulyadi pun sudah menanggapi perihal julukan ini.
"Setelah bisa melewati masa-masa sulit, menyelamatkan anak remaja di Jawa Barat dari berbagai problem kriminal yang dialaminya melalui pendidikan disiplin di Barak Militer, kini berbagai pihak mulai mengepung kembali," ucap Dedi Mulyadi.
"Dengan berbagai stigma, sebagai Gubernur Konten, Mulyono Jilid II, Gubernur Pencitraan dan berbagai tayangan lainnya, yang sengaja dibuat dengan tujuan cuma satu, karena mereka sangat memperihatikan saya," jelasnya.
5. Gubernur Pencitraan
Dedi Mulyadi juga mendapatkan julukan Gubernur Pencitraan.
Ia dianggap melakukan ini di media sosialnya melalui konten-konten yang dibuatnya.
Namun belakangan ia mengaku jika hasil uang ngontennya turut diberikan kepada rakyat.
6. Bapak Aing
Julukan Bapak Aing untuk Dedi Mulyadi kian menggema.
Bahkan Dedi Mulyadi sempat diteriaki demikian saat menemui keluarga korban ledakan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut beberapa waktu lalu.
Janji manis yang diberikan Dedi Mulyadi kepada keluarga membuat teriakan Bapak Aing menggema di lokasi.
7. Jokowi Versi Sunda
Pakar Politik Burhanuddin Muhtadi menyebutkan lawan politik Dedi Mulyadi mulai menghembuskan julukan Jokowi 2.0 atau Jokowi Versi Sunda.
"Kalau ngelihat konten-konten lama dia itu enggak enggak ada perubahan. Gaya KDM (Kang Dedi Mulyadi) memang seperti itu dari karakter aslinya ya. karakternya memang seperti itu ya kan dia memulai dari bawah dan mungkin di situ ada perbedaan dengan Pak Jokowi," kata Burhanuddin Muhtadi dikutip dari akun Youtube Metro TV.
"Meskipun beberapa lawan politik KDM mulai menghembuskan KDM ini semacam Jokowi 2.0 kadang-kadang disebut juga Jokowi versi Sunda kan begitu tuh medsos," ucap Burhanuddin.