Imbauan dalam Berpakaian dan Pergaulan Selama di Tanah Suci, Lengkap dengan Rukun Haji
GH News May 23, 2025 05:04 PM

Simak halhal yang perlu diperhatikan selama melaksanakan ibadah haji ke tanah suci, di antaranya adalah mengenai cara berpakaian dan bergaul.

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap umat muslim yang mampu.

Haji merupakan ibadah yang memiliki makna mendalam dalam kehidupan.

Mengutip dari baznas.go.id, ibadah haji ini dilaksanakan bagi umat muslim yang mampu secara finansial maupun fisik.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, haji diartikan sebagai aktivitas ziarah ke Kabah di bulan Haji atau Dzulhijjah dengan melakukan amalanamalan haji seperti ihram, tawaf, sai, dan wukuf di Padang Arafah.

Secara bahasa, haji berasal dari bahasa Arab “alHajj” yang berarti menyengaja sesuatu, dalam konteks ini, menyengaja mengunjungi Kabah di Mekah.

Selama di tanah suci, perhatikan imbauan dalam berpakaian dan bergaul dari Kemenag berikut ini.

Imbauan dalam Berpakaian dan Pergaulan Selama di Tanah Suci

Mengutip dari Instagram @kemenag_ri, perhatikan imbauannya berikut ini:

Dilarang menggunakan pakaian yang membuka aurat atau melanggar kesopanan, saat di dalam hotel, seperti memakai daster atau celana pendek

Jaga pergaulan dengan pasangan (khususnya saat ihram) apalagi pergaulan dengan lawan jenis non muhrim

Jangan bersendawa di sembarang tempat, sebab dalam budaya Arab adalah sesuatu yang jorok

Bersikap wajar terhadap lawan jenis, apalagi pada orang yang tidak dikenal, agar tidak dianggap menggoda atau lainnya.

Rukun Haji

1. Ihram

Ihram haji adalah niat untuk melaksanakan ibadah haji, yang ditandai dengan memakai pakaian ihram dan membaca talbiyah.

Ihram merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilakukan oleh setiap jamaah haji.

2. Wukuf

Rukun haji kedua ini merupakan puncak prosesi ritual ibadah haji.

Saat pelaksanaan wukuf, para jemaah berdiam diri di area padang tanah Arafah pada 9 Dzulhijjah, mulai dari tergelincirnya matahari hingga terbenamnya matahari.

Jemaah haji dianjurkan untuk memperbanyak membaca talbiyah, dzikir, istighfar, tahlil, shalawat dan membaca AlQuran, baik sendirisendiri ataupun berjamaah.

3. Thawaf

Thawaf adalah rukun haji yang dilaksanakan dengan mengelilingi Kabah sebanyak 7 (tujuh) putaran sambil berjalan kaki.

Thawaf dimulai dan diakhiri pada arah sejajar dengan Hajar Aswad, di mana posisi Kabah selalu berada di sebelah kiri badan jemaah.

Selama melakukan tawaf, jemaah harus suci dari hadas kecil dan hadas besar. 

4. Sai

Rukun haji keempat yakni Sai, berjalan mulai dari bukit Safa ke bukit Marwah sebanyak 7 (tujuh) kali perjalanan.

Dari bukit Safa ke bukit Marwah dan sebaliknya dihitung 1 (satu) kali perjalanan, sehingga rangkaian Sai berakhir di bukit Marwah.

Jemaah haji yang melakukan Sai disunnahkan untuk suci dari hadas kecil dan hadas besar, namun jika tidak suci maka perjalanan Sai nya tetap dianggap sah. 

5. Tahallul

Setelah selesai melakukan Sai, rukun haji yang wajib dilakukan selanjutnya adalah tahallul atau memotong rambut sebagai tanda selesainya rangkaian rukun haji. 

6. Tertib

Rukun haji yang terakhir adalah tertib, yaitu jemaah telah melaksanakan rukun haji secara berurutan, mulai dari ihram sampai tahallul.

Jemaah yang tidak melaksanakan rukun haji secara tertib, atau tidak melaksanakan rangkaiannya secara berurutan, maka ibadah hajinya dianggap tidak sah.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.