Dugaan Oknum Guru SMP Lecehkan Siswi di Depok Diusut Polisi
GH News May 24, 2025 10:03 AM
-

Oknum guru di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) diduga melakukan pelecehan seksual terhadap siswi sekolah menengah pertama (SMP). Kasus tersebut saat ini tengah diusut pihak kepolisian.

Peristiwa tersebut viral di media sosial. Dinarasikan dari rekaman yang beredar, oknum guru tersebut melakukan pelecehan verbal dengan menanyakan siklus menstruasi korban. Korban terdengar risi saat menanggapi obrolan oknum guru tersebut.

"Ya, korban ditemani oleh ibunya, telah membuat laporan di PPA Polres Metro Depok kemarin. Kemudian, setelah dilakukan penyelidikan, korban telah dipanggil dan telah dimintai keterangan, berikut para saksi. Baru satu orang saksi dan satu orang korban," kata Made kepada wartawan, Jumat (23/5).

Peristiwa pelecehan itu terjadi pada Maret 2025 saat kegiatan pesantren kilat. Pelaku awalnya mengikuti korban dan mengobrol seperti biasa.

"Namun, pada saat itu diketahui korban menerima perlakuan tindakan asusila seperti ucapan tidak senonoh, kemudian perlakuan tidak menyenangkan pada bagian tubuh korban lainnya," ucapnya

Korban sendiri sudah menjalani visum terkait kasus tersebut. Made mengatakan korban diduga lebih dari satu.

"Perkiraan ada tujuh orang (korban). Kami sarankan atau kami imbau segera membuat laporan ke PPA Polres Metro Depok," tuturnya.

Oknum Guru Dinonaktifkan

Poster
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Depok Siti Chaerijah angkat bicara terkait kasus tersebut. Dia mengatakan oknum guru itu sudah dinonaktifkan.

"Menanggapi informasi yang beredar terkait dugaan tindakan pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan SMP negeri Depok, saya, Siti Chaerijah Aurijah, selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, menyampaikan keprihatinan mendalam dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan serta kegelisahan yang dirasakan masyarakat, khususnya para orang tua dan siswa," kata Siti saat dihubungi wartawan, Jumat (23/5).

Disdik menegaskan tak memberi ruang toleransi terhadap bentuk kekerasan dan pelecehan di lingkungan pendidikan. Oknum guru yang diduga melakukan pelecehan tersebut dinonaktifkan.

"Kami menegaskan bahwa Dinas Pendidikan tidak akan memberikan ruang toleransi terhadap setiap bentuk kekerasan atau pelecehan di lingkungan pendidikan. Guru yang bersangkutan telah kami nonaktifkan dari seluruh kegiatan belajar-mengajar, dan saat ini sedang menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut secara objektif dan menyeluruh," tuturnya.

Dinas Pendidikan Beri Pendampingan

adegan pelecehan kepada peremouan
Dinas Pendidikan Kota Depok juga memberikan pendampingan psikologis terhadap siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Depok, Jawa Barat, yang diduga dilecehkan oknum guru.

"Kami juga memastikan bahwa korban dalam kasus ini akan mendapatkan pendampingan psikologis dan perlindungan maksimal melalui UPTD-PPA Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok," kata Kepala Dinas Pendidikan Depok Siti Chaerijah saat dihubungi wartawan, Jumat (23/5).

Siti mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pembinaan guru, pengawasan internal sekolah, juga edukasi perlindungan ke siswa. Dia mengatakan seluruh pihak untuk menciptakan sekolah bebas dari segala bentuk kekerasan.

"Sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen kami dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan sehat. Dinas Pendidikan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pembinaan guru, pengawasan internal sekolah. Serta memperkuat edukasi dan perlindungan terhadap peserta didik," tuturnya.


© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.