Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepergian Irianti Erningpraja meninggalkan duka mendalam bagi sahabat dan kerabat dekat, termasuk Irma Hutabarat.
Irma Hutabarat mengaku mengikuti proses perjuangan Irianti Erningpraja sejak awal sang sahabat jatuh sakit hingga menghembuskan napas terakhir.
"Mima ga kaget memang saya mengikuti proses waktu sakitnya," ujar Irma sahabat Irianti Erningpraja di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Rabu (28/5/2025).
"Selasa saya berada di sisinya bersama dengan mas Peco, Irsa dan Gani, pas sakit jadi dekat sama Mima, karena memang sayakan healer," lanjut Irma.
Menurut Irma, Irianti menunjukkan semangat juang luar biasa dalam melawan kanker serviks yang dideritanya.
Ia tak pernah mengeluh, bahkan selalu berusaha menyembunyikan kondisinya dari orang-orang terdekat.
"Neng tuh berjuang melawan kanker serviks itu dengan gigih tidak pernah mengeluh, dia tidak mau teman-temannya tahu," katanya.
Namun Irianti menyadari perjuangannya harus usai dan memilih berpamitan dengan sang sahabat.
"Terakhir dia bilang udah capek, dia paham mungkin perjuangannya memang sudah harus berakhir. Jadi dia pergi dengan tenang," lanjut Irma.
Irma mengungkapkan bahwa kanker serviks yang diidap Irianti telah mencapai stadium lanjut, namun Irianti tetap tampil tegar di hadapan banyak orang.
"Supaya tahu aja Irianti itu sudah stadium 4B. Dan cancer serviks itu very painful. Jadi kalau dia bisa tampil dengan gagah, dengan cantik itu menurut saya luar biasa dan langka," ucapnya.
"Nggak pernah ada orang yang melihat mukanya lesu atau sakit gitu kan ya," lanjut Irma.
Selain itu, walaupun tengah sakit, Irianti tetap aktif bersosialisasi dan berkumpul dengan komunitasnya.
"Masih ngumpul sama teman-teman keyboard. Karena banyak sekali yang bikin dia bahagia. perkumpulan keyboard, musisi, perenang, penulis lagu," sambungnya.
Sebagai seorang sahabat, Irma merasa lega bisa mengikuti proses Irianti hingga detik terakhirnya. Ia akan terus mengenang kebaikan Irianti Erningpraja.
"Dan saya merasa lega karena tahu bahwa dia sudah tidak kesakitan lagi. Dan kebaikannya diingat oleh banyak orang karyanya, lalu juga bagaimana menjadi inspirasi dan motivasi bagi banyak orang," imbuhnya.
Adapun Irianti Erningpraja telah berjuang melawan kanker serviks sejak pertengahan tahun 2024.