TIMESINDONESIA, PEMALANG – Gubernur Jateng Ahmad Luthfi beserta rombongan melakukan kunjungan kerja ke berbagai tempat di wilayah Kabupaten Pemalang, pada Rabu (28/5/2025). Di antara yang ditinjau adalah Bangunan Tanggul Kandang Janggrik yang digunakan untuk penanganan bencana air rob yang sudah terjadi beberapa tahun belakangan ini, di Desa Blendung, Kecamatan Ulujami.
Kunjungan orang nomor 1 di Jawa Tengah ini didampingi Bupati Pemalang Anom Wiidiyantoro beserta jajarannya tiba di lokasi sekitar pukul 12.30 WIB. Rombongan langsung menuju Balai Desa Blendung guna menyerahkan bantuan untuk warga yang terdampak banjir air rob, untuk kemudian melanjutkan meninjau sekolah dasar dan rumah warga terdampak banjir rob.
Selang satu jam kemudian, rombongan Gubernur Jateng menuju kantor Pendopo Kabupaten Pemalang. Setelah beristirahat sejenak, acara kunjungan kerja dilanjutkan menuju Sekretariat Koperasi Desa Merah Putih Penggarit, Kecamatan Taman.
Gubernur langsung meninjau potensi Koperasi Desa Merah Putih yang mempunyai berbagai produk unggulan, diantaranya kebun mangga istana dan peternakan kambing, serta pengolahan sampah terpadu.
Kepala Desa Penggarit Imam Wibowo, menyampaikan paparannya di hadapan Gubernur Ahmad Luthfi bahwa pemanfaatan Koperasi MerahPputih di Desa Penggarit, sementara ini dikhususkan untuk para petani mangga, jagung, dan peternak kambing. Untuk petani sudah bekerja sama dengan Perhutani guna maksimalkan potensi tanam jagung.
"Di Desa Penggarit juga ada potensi yang melibatkan para petani ternak kambing jawa randu, Pak," tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Ahmad Luthfi menyampaikan bahwa pihaknya sengaja untuk mengecek penanganan sampah di berbagai desa yang ada di Kabupaten Pemalang. Sedangkan untuk Desa Penggarit sendiri sudah menerapkan penanganan sampah. Artinya, desa ini sudah mampu mengatasi sampah dalam volume satu desa.
"Pengelolaan sampah ini akan kita jadikan round model yang dikoordinasikan dengan dinas, bahwa ada 8.563 desa kalau semua diolah seperti ini, Provinsi Jawa Tengah akan selesai dalam pengelolaan sampah," jelas Ahmad Luthfi.
Ia menambahkan bahwa hasil pengelolaan sampah ini, akan berfungsi untuk dijadikan pupuk organik dan amoniak. Jika semua desa bisa berjalan seperti ini, camat dan bupati apa lagi provinsi tidak usah memikirkan pengelolaan masalah sampah.
"Kami mempunyai MoU dengan beberapa perusahaan untuk menangani sampah yang ada di daerah. Sebagai Gubernur sangat mengapresiasi kinerja bupati, camat, dan kepala desa, minimal desa kita sudah terdidik dalam memerangi permasalahan sampah," tutupnya. (*)