TRIBUN-MEDAN.com - Pernikahan impian Robyn Stanley dan Jake Elliot yang direncanakan berlangsung di Santorini batal hanya dua hari sebelum hari-H.
Calon mempelai pria, Jake, mengalami kecelakaan tragis dengan terjatuh dari tebing setinggi 30 meter dan harus dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis.
Dikutip dari Mirro.co.uk Rabu (28/5/2025), peristiwa mengejutkan itu terjadi pada 25 Mei 2023.
Jake (41), seorang manajer konstruksi asal Folkestone, Inggris, tengah berjalan kembali ke hotel bersama para groomsmen usai menikmati malam santai di pulau Santorini.
Dalam perjalanan pulang, Jake menaiki tembok kecil untuk memberi jalan kepada pejalan kaki.
Naas, ia kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke dalam jurang gelap di balik tembok yang tidak memiliki pengaman.
“Saya langsung berteriak histeris saat tahu Jake jatuh. Rasanya seperti mimpi buruk,” kata Robyn mengenang kejadian itu.
Saat kejadian, Robyn sedang berada di hotel bersama para bridesmaid, mempersiapkan pernikahan yang rencananya digelar dua hari kemudian dengan biaya mencapai £45.000 (setara hampir Rp900 juta).
Tim penyelamat membutuhkan waktu untuk menemukan Jake yang jatuh di medan berbatu.
Ia ditemukan dalam kondisi penuh luka, tulang punggung dan rusuk patah, kaki kiri remuk, paru-paru kolaps, dan kemudian diketahui juga mengalami kerusakan di pergelangan kaki kanan.
Jake langsung dievakuasi ke rumah sakit setempat dan kemudian diterbangkan ke Athena untuk menjalani operasi darurat.
Robyn yang masih syok menyusul ke rumah sakit dan mendapati tunangannya dalam kondisi sadar, meski penuh luka dan harus menjalani prosedur medis serius.
Awalnya, pasangan ini masih berharap bisa tetap menikah secara simbolis, namun hasil pemeriksaan medis menyatakan Jake tidak dapat menghadiri pernikahan dalam kondisi fisiknya saat itu.
Pernikahan yang telah disiapkan selama berbulan-bulan pun resmi dibatalkan.
Sebanyak 52 orang keluarga dan tamu yang telah terbang ke Santorini, termasuk dua anak mereka, Cannon (11) dan Cass (8) akhirnya kembali ke Inggris.
“Ketika sadar bahwa pernikahan tidak bisa berlangsung, saya dihantui rasa bersalah. Saya bersyukur masih hidup, tapi saya merasa telah menghancurkan segalanya,” ujar Jake.
Bagi Robyn, momen yang seharusnya menjadi hari paling membahagiakan dalam hidupnya berubah menjadi pengalaman paling traumatis.
Ia tetap berada di sisi Jake selama masa perawatan intensif dan proses pemulihan panjang yang memakan waktu berbulan-bulan.
Setelah insiden tersebut, pasangan ini akhirnya menjadwalkan ulang pernikahan untuk 5 Juni 2024.
Meski harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar £15.000, mereka tetap memilih lokasi dan vendor yang sama di Santorini.
Robyn dan Jake kembali ke pulau itu lebih dulu pada Oktober 2023 untuk "menyembuhkan luka emosional" sebelum hari pernikahan sebenarnya tiba.
“Pernikahan kami akhirnya berlangsung luar biasa, tapi perjalanan ke sana tidak mudah. Kami melewati banyak hal,” ujar Robyn.
Meski harus menunda impian, kisah Robyn dan Jake menjadi bukti bahwa cinta dan keteguhan bisa melewati badai, bahkan ketika sebuah pernikahan harus batal demi menyelamatkan nyawa.
(cr31/tribun-medan.com)