Hampir Semua Desa di Bondowoso Sudah Bentuk Koperasi Merah Putih
Sudarma Adi May 29, 2025 02:30 AM

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Hampir 90 persen dari total 219 desa dan kelurahan di Bondowoso telah rampung melaksanakan musyawarah desa (Musdes) pembentukan koperasi merah putih (KMP).

Ditargetkan pembentukan KMP akan rampung hari ini, 28 Mei 2025.

Menurut Plt Dinas Keperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso, Moelyadi, pihaknya melakukan percepatan pembentukan KMP dengan dibantu oleh sejumlah pihak terkait.

"Kita dibantu banyak pihak," ujarnya dikonfirmasi pada Selasa (27/5/2025).

Ia menerangkan, usai pembentukan KMP selanjutnya akan dilakukan pembuatan akta notaris. Pihaknya telah menggandeng 10 notaris dari Bondowoso.

"Kita minta mereka untuk membantu proses pengajuan, hingga penerbitan akta," ujarnya.

Keberadaan KMP, kata Molyadi, nanti bisa memilih badan usaha, sesuai dengan potensi dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau anggotanya.

“Koperasi bisa berperan menampung produk dari petani,” katanya.

Sementara terkait permodalan koperasi bisa didapat melalui Himbara. Namun, jika desa memiliki modal secara mandiri, tetap diperbolehkan untuk mengadakan permodalan secara mandiri.

Dikonfirmasi di lokasi yang sama, Asisten Deputi Sistem Distribusi Pangan Kemenko Pangan, Muhammad Saleh Nugrahadi mengatakan, setelah musdes pembentukan koperasi merah putih, selanjutnya yakni  memasukan data dalam SABH melalui notaris.

Namun begitu, pembentukan koperasi merah putih di Bondowoso, hingga kemarin belum ada yang masuk dalam Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH).

“Sampai 12 Juli nanti diluncurkan, akan dilihat berapa koperasi merah putih yang sudah terbentuk,” katanya.

Disinggung tentang permodalan, katanya, sebelum modal awal dapat dicairkan, koperasi merah putih harus melakukan pemetaan potensi masing-masing desa. Serta membuat proposal pengajuan, untuk diuji kelayakannya oleh pihak terkait.

“Akan dilakukan review oleh bank himbara. Berapa modal awal yang dapat digelontorkan,” tuturnya.

Lebih lanjut dia menegaskan, berdasarkan arahan Presiden Prabowo, badan usaha koperasi tak hanya fokus pada ketahanan pangan. Bentuknya bisa beragam, sesuai dengan potensi dan karakter yang ada di desa/kelurahan. Mulai dari perikanan, peternakan, wisata, gerai, hingga simpan pinjam.

"Bahkan nanti, koperasi merah putih bisa jadi rumah pangan kita,” pungkasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.