TRIBUNNEWS.COM - Kejadian tragis menimpa MK (65), seorang kakek pencari eceng gondok di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim).
MK ditemukan tewas di Sungai Kali Makmur, kawasan Jalan Gunung Sari Indah, Kedurus, Karang Pilang, Surabaya, pada Rabu (28/5/2025) pagi.
Pria lanjut usia (lansia) itu sempat dikabarkan tenggelam dan menghilang sejak Selasa (27/5/2025) pagi.
Anak kedua korban, SB (40), menceritakan ayahandanya itu memiliki tiga anak.
Sejauh ini, MK pun telah memiliki enam orang cucu.
Bahkan, seorang cucu dari anak pertama, sudah menikah dan dikaruniai anak, yang artinya MK sudah memiliki satu cicit.
Adapun, pekerjaan sebagai pencari eceng gondok sudah ditekuni MK sejak 1996.
Dulu, MK sempat bekerja sebagai pengrajin kayu untuk bahan mebel, dan pernah juga menjadi nelayan, saat masih remaja hingga dewasa selama tinggal di Banyuwangi, Jatim.
Setelah menikah, MK memutuskan merantau ke Surabaya untuk bekerja sebagai tukang becak.
Tak lama kemudian, MK bekerja sebagai pencari eceng gondok.
"Beliau sehat, roso (kuat), walaupun sudah sepuh (tua), ya aktivitasnya gerak fisik terus setiap hari," kata SB saat ditemui TribunJatim.com, pada Rabu dini hari, beberapa jam sebelum jasad MK ditemukan.
SB mengaku tidak memiliki firasat aneh yang menandai peristiwa hilangnya sang ayahanda di sungai tersebut.
Tetapi, salah satu anaknya, sejak beberapa hari lalu, selalu merengek untuk segera mengunjungi korban saat libur panjang nanti.
SB lantas menduga rengekan yang belakangan ini muncul dari sang anak sebagai firasat yang menandai insiden nahas tersebut.
"Dua minggu lalu, saya ngobrol habis subuh, ya cuma ngobrol. Saya enggak ada firasat apa apa. Ya cuma perasaan saja agak enggak enak. Akhir akhir ini," ungkap SB.
"Bahkan anak saya, beberapa hari ini, anak saya ngajak main ke abah 'Yah ayo main ke Mbah Kung pas liburan ini'," sambungnya.
Sementara itu, teman korban berinisial CI (56), menyebutkan MK bekerja sebagai pencari eceng gondok untuk menyuplai bahan hiasan deretan toko penjual bunga dan papan ucapan di sepanjang Jalan Kayoon, Genteng, Surabaya.
Korban bertugas sebagai pencari eceng gondok bersama belasan orang pekerja lainnya.
Tetapi, sejak Selasa pagi, hampir semua pekerja bagian pencari eceng gondok memutuskan untuk libur agar bisa beristirahat.
Pasalnya, beberapa hari terakhir, energi para pekerja terkuras setelah mencari stok eceng gondok tambahan guna menyuplai kebutuhan toko yang mempersiapkan Parade Surabaya Vaganza pada Minggu (25/5/2025) lalu.
Hanya korban sendiri yang berinisiatif tetap bekerja mencari eceng gondok.
"Teman-teman bilang capek, ingin istirahat, kan habis Parade Bunga HUT Surabaya. Mereka capek, karena cari lompong banyak banget. Nah, hari ini kan habis semua stoknya. Apalagi toko-toko juga memerlukan," ungkap CI saat ditemui TribunJatim.com di lokasi.
Jasad MK mengambang di permukaan sungai berjarak sekitar 150 meter ke arah utara dari titik awal korban dilaporkan tenggelam dan menghilang.
Penemuan jasad korban dilaporkan pertama kali pada Rabu sekitar pukul 05.40 WIB.
Saat ditemukan, jasad korban tampak mengambang di tengah permukaan air.
Posisi tubuh korban terlentang dengan keadaan agak miring ke kanan.
Saat itu, korban terlihat memakai kaus lengan panjang warna merah.
Jasad korban telah dievakuasi oleh petugas SAR gabungan ke Kompartemen Kamar Mayat RS Bhayangkara Surabaya untuk dilakukan visum lanjutan oleh pihak kepolisian.
"Perkembangan untuk korban tenggelam di Kedurus sudah diketemukan. Berjarak 150 meter dari titik awal hilang, langsung dievakuasi untuk dibawa ke RS Bhayangkara. Kami dilaporkan (identitas korban) M 65 tahun," ujar Kabid Darlog BPBD Kota Surabaya Buyung Hidayat kepada TribunJatim.com, Rabu.
(Nina Yuniar) (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)