TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebuah desa di Swiss terkubur longsoran es gletser bercampur lumpur dan batu seluas 52 juta kaki kubik, Rabu (28/5/2025) malam, hanya satu orang dinyatakan hilang, karena 300-an penduduknya telah diungsikan lebih dulu.
Desa Blatten terkubur saat gletser besar itu jatuh dari dinding bukit pegunungan di Swiss.
Hingga saat ini operasi pencarian terhadap satu orang pria yang berumur 64 tahun itu masih terus dilakukan.
Runtuhnya gletser besar di Swiss dan menghancurkan desa Blatten pada hari Rabu itu terjadi hanya beberapa hari setelah penduduknya dievakuasi setelah warga mengetahui ada tanda-tanda runtuhnya gletser itu.
"Sekitar 90 persen area desa di pegunungan Alpen, yang biasanya menjadi rumah bagi sekitar 300 orang itu tertimbun tanah longsor malam itu dan satu orang masih hilang,"kata sejumlah pejabat.
Sebuah video mengerikan yang diunggah di YouTube menunjukkan bagaimana lapisan es dan puing-puing besar meluncur menuruni lereng pegunungan dan kemudian masuk ke lembah tempat desa itu berada.
Rekaman drone terpisah yang ditayangkan oleh lembaga penyiaran nasional SRF menunjukkan, dataran lumpur dan tanah yang luas menutupi sebagian desa dan sungai yang mengalir melaluinya.
"Sekitar pukul 3:30 sore waktu setempat, sebagian besar gletser Birch itu terlepas," kata layanan darurat di wilayah Wallis.
Polisi setempat mengatakan pria berusia 64 tahun yang hilang itu adalah penduduk setempat yang berada di daerah tersebut pada saat kejadian.
Operasi pencarian dan penyelamatan sedang dilakukan, dengan tiga spesialis diterbangkan ke tempat kejadian, sementara sebuah pesawat tak berawak dengan kamera pencitraan termal juga dioperasikan.
"Meskipun sudah ada upaya keras, pria itu masih belum ditemukan," kata polisi.
Desa tersebut, termasuk penduduk dan kawanan 52 sapi, sebagian besar telah dievakuasi minggu ini ditengah kekhawatiran gletser seluas 52 juta kaki kubik itu akan runtuh dalam beberapa hari.
"Kami telah kehilangan desa kami," kata Wali Kota Blatten, Matthias Bellwald dalam konferensi pers setelah tanah longsor. "Desa ini tertimbun reruntuhan. Kami akan membangunnya kembali," tambahnya.
Runtuhnya gletser itu telah diperkirakan selama beberapa hari, dan belum ada laporan mengenai cedera.
"Sejumlah besar material bergemuruh turun ke lembah," kata Matthias Ebener, juru bicara pemerintah setempat di kanton barat daya Valais.
Stephane Ganzer, seorang pejabat di kanton Valais tempat Blatten berada, mengatakan kepada media Swiss bahwa sekitar 90% desa kini terkubur tanah longsor.
"Ini adalah bencana besar yang telah terjadi di sini di Blatten," katanya, sambil menambahkan bahwa masih ada risik situasinya bisa bertambah buruk karena sungainya menjadi tersumbat.
Pemerintahan Swiss telah memobilisasi tentara setelah adanya indikasi sebelumnya bahwa pergerakan gletser semakin cepat. (*)