TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang pria berinisial YYN alias Yoel (20), warga Kelurahan Bumi Nyiur, Kecamatan Wanea, Kota Manado, Sulawesi Utara ditangkap aparat Polda Sulawesi Utara.
Ia diduga terlibat dalam praktik perdagangan orang menggunakan aplikasi pertemanan berbasis lokasi, yang dikenal luas sebagai, aplikasi hijau.
Pengungkapan kasus ini bermula saat Tim Resmob Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulut melakukan patroli rutin pada Jumat (30/5/2025) dini hari sekitar pukul 05.00 Wita.
Di kawasan Jalan 14 Februari, Kelurahan Teling Atas, Kecamatan Wanea, tim mencurigai sebuah mobil yang terparkir mencolok.
Setelah didekati, tim menemukan Yoel berada di dalam mobil tersebut bersama dua orang perempuan.
Kecurigaan makin menguat saat dilakukan pemeriksaan awal di lokasi.
Dari ponsel milik Yoel, polisi mendapati aplikasi Michat masih aktif dan diduga digunakan untuk melakukan transaksi yang berkaitan dengan perdagangan orang.
Hasil pemeriksaan sementara mengungkapkan bahwa tarif dalam satu transaksi layanan berkisar antara Rp250.000 hingga Rp300.000.
Dalam satu hari, aplikasi itu bisa mendatangkan hingga tiga tamu.
Dalam praktiknya, para perempuan yang terlibat disebut memberikan sebagian uang hasil transaksi kepada Yoel, yang diduga merupakan pasangan mereka.
Besaran yang diserahkan rata-rata Rp100.000 per tamu.
Atas temuan tersebut, Yoel bersama dua perempuan yang turut diamankan kemudian dibawa ke Markas Polda Sulut untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Barang bukti berupa ponsel dan uang tunai juga ikut diamankan.
Kepala Tim Resmob, Ipda Ahmad Waafi, membenarkan adanya penangkapan itu.
Ia menjelaskan bahwa seluruh pihak yang diamankan telah diserahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Sulut untuk proses hukum lebih lanjut.
WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini
