TIMESINDONESIA, BONTANG – Komitmen pemerintah dalam menghadirkan pelayanan publik yang inklusif dan berkeadilan kini mulai terlihat di Kota Bontang. Salah satu langkah konkret dilakukan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bontang dengan menghadirkan fasilitas bermain anak di Mal Pelayanan Publik (MPP).
Kepala DPMPTSP Bontang, Aspiannur, menyebut kebijakan ini merupakan bentuk perhatian terhadap kebutuhan kelompok rentan, khususnya perempuan dan anak. Ia menyadari bahwa banyak masyarakat yang datang ke MPP sambil membawa anak karena tidak memiliki pilihan lain, terutama ibu rumah tangga atau pekerja informal.
“Kami ingin pelayanan publik tidak hanya efisien, tapi juga memanusiakan. Dengan ruang bermain ini, ibu-ibu atau orang tua lainnya bisa lebih tenang saat mengurus dokumen. Anak-anak pun tidak merasa bosan atau stres,” ujarnya, Kamis (29/5/2025).
Kebijakan ini juga sejalan dengan prinsip penyelenggaraan pelayanan publik yang ramah keluarga dan responsif gender, sebagaimana diamanatkan dalam berbagai regulasi tentang reformasi birokrasi dan perlindungan anak.
Fasilitas bermain yang tersedia mencakup berbagai alat edukatif yang aman dan ramah anak. Selain itu, penempatannya pun dipilih agar tetap berada dalam jangkauan pandangan orang tua atau pengantar, tanpa mengganggu alur pelayanan.
“Kami ingin membentuk ekosistem pelayanan yang peduli pada kenyamanan semua kalangan, termasuk anak-anak, ibu hamil, dan penyandang disabilitas. Ini bagian dari reformasi pelayanan yang berkelanjutan,” tegasnya.
DPMPTSP Bontang berharap langkah ini bisa menjadi contoh bagi unit pelayanan lainnya, bahwa peningkatan kualitas layanan tak melulu soal digitalisasi dan kecepatan, tetapi juga soal empati terhadap realitas hidup masyarakat.
“Kalau kita ingin masyarakat puas, kita harus memahami kebutuhan mereka secara menyeluruh. Layanan publik harus hadir sebagai ruang yang aman dan bersahabat,” tutup Aspiannur. (*)