Ayah Christiano Bantah Beri Uang Damai ke Keluarga Argo: Kami Mendukung Kasus Ini Secara Transparan
Muhammad Nursina Rasyidin June 02, 2025 08:33 AM

TRIBUNNEWS.COM - Setia Budi Tarigan, ayah Christiano Tarigan (21), membantah memberikan uang damai kepada keluarga mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Argo Ericko Achfandi.

Argo tewas setelah ditabrak oleh Christiano di Jalan Palagan, Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Sabtu (24/5/2025).

Pasca-kejadian yang menimpa putranya, Setia Budi mengaku mendapat banyak hujatan.

Ia dituding memberikan sejumlah uang kepada keluarga mendiang Argo.

Dalam pernyataan yang disampaikan kepada publik di akun YouTube-nya, Setia Budi membantah tudingan tersebut.

Dijelaskannya, komunikasi dengan keluarga korban masih sebatas pemulangan jenazah hingga pemakaman.

"Saya melihat dan mendengar berita yang tidak benar di media sosial. Menghujat saya dan anak saya, dengan mengatakan kami membayar sejumlah uang tertentu pada keluarga Almarhum Argo."

"Tapi informasi itu tidak benar. Kami belum melakukan pembicaraan pada keluarga Almarhum Argo tentang hal itu," katanya, dikutip dari TribunJogja.com.

Setia Budi menyampaikan keinginannya untuk bersilaturahmi ke rumah duka di Cilodong, Depok, Jawa Barat.

Namun, ia memahami keluarga korban masih dalam kondisi berduka dan memilih untuk menunggu waktu yang tepat.

"Sesungguhnya, sejak awal kami ingin bersilaturahmi dengan keluarga di rumah duka di Cilodong. Sudah beberapa kali kami sampaikan melalui perwakilan keluarga, namun kami memahami, keinginan itu belum terwujud mengingat kondisi yang masih dalam berkabung," urainya.

Setia Budi juga menyatakan, komitmen kekuarga untuk mengikuti proses hukum secara terbuka dan berkeadilan.

"Kami mohon semua pihak bersabar mengikuti proses hukum yang sedang berjalan. Kami mendukung penanganan kasus ini secara transparan," tukasnya.

Dalam kesempatan ini, Setia Budi juga menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada keluarga mendiang Argo.

Ia juga menyatakan duka cita mendalam atas musibah yang terjadi dan menghormati masa berkabung keluarga korban.

"Dari lubuk hati yang paling dalam, izinkan kami menyampaikan duka cita kepada Ibunda Melinda dan keluarga yang telah kehilangan Ananda Argo," ujarnya.

"Sungguh kami tidak mengharapkan kejadian ni terjadi," sambungnya.

Setia Budi menuturkan, ia langsung menuju Yogyakarta setelah mendapat kabar kecelakaan yang dialami putranya, Christiano sekira pukul 01.00 WIB.

Setibanya di Yogyakarta, ia langsung menemui anaknya di Polresta Sleman dan menuju Rumah Sakit Bhayangkara untuk memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah Argo.

Pihaknya juga turut membantu mengurus jenazah Argo hingga pemulangannya ke rumah duka di Depok.

"Pada kesempatan ini, sekali lagi kami sampaikan duka cita mendalam pada Ibu Melinda dan keluarga besar Argo."

"Semoga Ananda mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Saya dan istri, atas nama Christiano Tarigan memohon maaf atas peristiwa yang tidak kami inginkan," tandasnya.

Kronologi Kecelakaan

Kecelakaan yang menimpa Argo terjadi di Jalan Palagan, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (24/5/2025) sekira pukul 01.00 WIB.

Ketika itu, Argo mengemudikan sepeda motor Vario dengan pelat nomor B 3373 PCG, dari arah selatan menuju utara di lajur kiri jalan.

Sebelum tiba di lokasi kecelakaan, Argo diduga hendak putar balik kembali ke arah selatan.

Namun, saat bersamaan, melaju dari arah selatan ke utara di jalur kanan, mobil BMW yang dikendarai Christiano. Kecelakaan pun tak terhindarkan. 

"Bersamaan dengan itu dari arah yang sama yaitu arah selatan ke utara, di lajur kanan melaju mobil BMW."

"Karena jarak sudah dekat dan pengemudi mobil BMW tidak bisa menguasai laju kendaraannya sehingga membentur sepeda motor Vario nopol B 3373 PCG, hingga terpental," kata Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setianto Erning dalam konferensi pers, Rabu (28/5/2025).

MAHASISWA UGM DITABRAK - Pelaku penabrak mahasiswa UGM Argo Ericko, Christiano Tarigan, di Polresta Sleman, Rabu (28/5/2025) (kiri). Penampakan mobil BMW yang dikemudikan Christiano setelah menabrak Argo di kawasan Ngaglik, Sleman (kanan). Ternyata, pelat nomor BMW milik Christiano sempat diganti setelah diamankan di Polsek Ngaglik.
MAHASISWA UGM DITABRAK - Pelaku penabrak mahasiswa UGM Argo Ericko, Christiano Tarigan, di Polresta Sleman, Rabu (28/5/2025) (kiri). Penampakan mobil BMW yang dikemudikan Christiano setelah menabrak Argo di kawasan Ngaglik, Sleman (kanan). Ternyata, pelat nomor BMW milik Christiano sempat diganti setelah diamankan di Polsek Ngaglik. (KOMPAS.COM/Wijaya Kusuma)

Setelah menabrak Argo, Christiano juga menabrak mobil Honda CR-V  yang terparkir di pinggir jalan.

Dalam kasus ini, pihak kepolisian telah menetapkan Christiano, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM, sebagai tersangka.

Polisi juga telah melakukan penahanan terhadap tersangka.

Ganti Pelat Nomor

Sementara itu, dari hasil penyelidikan, polisi menemukan fakta, Christiano sengaja mengganti pelat nomor kendaraannya setelah kecelakaan.

Ada tiga orang yang diduga bersekongkol untuk mengganti pelat nomor palsu BMW menjadi pelat nomor asli sesuai Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

Mereka adalah IV, WI, dan NR.

Adapun hubungan tiga orang tersebut dengan tersangka Christiano, masih kerabat.

Dari hasil pemeriksaan, IV mengganti pelat nomor tersebut lantaran disuruh oleh pimpinan tempatnya bekerja, WI dan NR.

IV mengganti pelat nomor polisi BM yang saat kejadian terpasang F 1206 menjadi B 1442 NAC.

"Hubungannya kerabat, ya kenal, lah," ujar Edy kepada awak media, Jumat (30/5/2025).

Saat ini, ketiga orang tersebut masih berstatus sebagai saksi.

Untuk motif penggantian pelat nomor menurut pengakuan tersangka, agar tidak ketahuan jika kendaraan yang dikemudikannya bernomor polisi palsu.

"Motif dan niatnya mengganti pelat nomor itu adalah supaya tidak diketahui bahwa pada saat kejadian mobil tersebut menggunakan pelat nomor palsu," terangnya.

Penggantian pelat nomor itu dilakukan pada Sabtu (24/5/2025) sekira pukul 09.00 WIB.

Saat itu, IV datang ke kantor polisi dengan alasan mengambil barang di mobil BMW dengan didampingi anggota piket Polsek Ngaglik.

"Nggak lama kemudian sekitar jam 10.00 WIB orang itu (IV) datang lagi ke situ."

"Kemudian mengganti pelat nomor di CCTV yang pelat nomor F diganti pelat nomor B. Yang pelat nomor B ini sesuai dengan STNK," ucap Kapolresta.

(Nanda Lusiana, TribunJogja.com/Ardhike Indah)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.