TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Koh Alex (64), bos warung sembako di Jatimakmur, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, ternyata dibunuh karyawannya, AS (23).
“Bos sembako berinisial A, merupakan korban pencurian dengan kekerasan disertai pembunuhan yang dilakukan oleh karyawannya sendiri. Pelaku berinisial AS,” kata Panit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Iptu Nurul Farouk Fadillah, saat dikonfirmasi, Senin (2/5/2025).
Penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap pelaku saat bersembunyi di hotel kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (1/6/2025) dini hari.
Saat diinterogasi di lokasi penangkapan, pelaku pasrah dan mengakui perbuatannya. Dari penangkapan ini, polisi menyita beberapa barang bukti yang merupakan hasil pencurian pelaku terhadap korban.
“Uang tunai hasil kejahatan sebanyak Rp68 juta, 1 unit kendaraan motor, dan 2 unit telepon genggam, yaitu hasil dari pencurian tersebut,” ucap dia.
Kini, pelaku langsung dibawa ke Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan lebih lanjut. Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 365 dan/atau Pasal 338 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Berdasarkan rekaman video, AS ditangkap saat bersembunyi di sebuah kamar hotel di Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (1/6/2025) dini hari.
Video tersebut mulanya menampilkan sejumlah polisi yang tengah berjalan lorong hotel. Setibanya di depan kamar, petugas langsung mengetuk pintu sambil berkata “room service”.
Tak berselang lama, pintu kamar terbuka. Sejumlah polisi langsung merangsek masuk ke dalam.
“Namanya siapa?” tanya petugas.
“Andreas,” jawab pelaku.
“Andreas?” tanya petugas lagi.
“Iya,” kata pelaku.
Pelaku tampak mengenakan kaus polo hitam berlengan pendek. Ia terkejut dan tak berkutik saat polisi menemukan tempat persembunyiannya. Polisi segera meminta pelaku menyerahkan ponselnya, lalu menginterograsi singkat di tempat.
“Sudah tahu kan kenapa?” tanya polisi.
Pertanyaan pertama ini membuat pelaku ternganga dan celingak-celinguk, mengamati petugas yang mengelilinginya. Oleh karena itu, petugas kembali mempertegas.
“Paham enggak? Sudah tahu dosanya?” kata salah satu polisi.
Pelaku hanya bisa mengatakan, “iya.”
“Coba, ngomong apa?” tanya polisi lagi.
“Yang di toko,” jawab pelaku.
Saat diinterogasi, pelaku mengaku sempat cekcok dengan Koh Alex.
“Kamu apain dia?” ucap petugas.
“Enggak di apa-apain, cuma cekcok doang,” ujar pelaku.
“Terus, sampai mati?” tanya petugas.
“Enggak, cuma pakai dus doang,” jawab pelaku.
Sebelumnya, geger penemuan mayat di sebuah ruko dan terdapat luka di Pondok Gede, Bekasi.
Pemilik warung sembako berinisial ALS (64) ditemukan meninggal dunia di tokonya di Jatimakmur, Pondok Gede, Kota Bekasi.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Metro Bekasi Kota Ajun Komisaris Polisi Suparyono membenarkan peristiwa tersebut.
“Benar telah terjadi penemuan mayat di sebuah ruko dengan luka di tubuh dan Polisi sedang menyelidiki peristiwa tersebut ,” kata Suparyono dalam keterangannya, Sabtu (31/5/2025).
Kendati demikian, ia belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kronologi dugaan tindak pidana tersebut.
Sebab, polisi tengah melakukan serangkaian penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut.
“Kasus sedang dalam upaya penyelidikan oleh Polsek Pondok Gede dan dibantu oleh Satreskrim Polres Metro Bekasi,’ ujar dia.
Menurut unggahan Instagram @info_pondokgede, terlihat garis kuning sudah terpasang di tempat kejadian perkara (TKP).
Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) dari Polres Metro Bekasi Kota turut hadir di lokasi kejadian.
“Ada garis kuning polisi dan mobil INAFIS di ruko Pertigaan Bojong, Jatimakmur, Pondok Gede,” tulis unggahan Instagram tersebut . (KCM/Tribun)