Jakarta Cloud Region 5 Tahun, Ini Strategi Google Cloud untuk 5 Tahun Mendatang
Cakrawala Gintings June 03, 2025 11:34 PM

Google Cloud telah meluncurkan region Jakarta secara resmi pada Juni 2020 lalu. Sekitar 5 tahun pusat-pusat datanya hadir di Indonesia, Google Cloud menyebutkan Jakarta Cloud Region telah memberikan kontribusi yang berarti bagi ekonomi Indonesia. Google Cloud pun membagikan strategi untuk 5 tahun mendatang agar kontribusi terhadap ekonomi Indonesia tersebut bisa lebih baik lagi: AI (artificial intelligence) menjadi kunci. Hal itu disampaikan Google Cloud bulan lalu di Jakarta di sela-sela pergelaran Google Cloud Summit Jakarta '25.

“Jadi tahun 2020, kita melihat dan kita sangat fokus terhadap ekonomi digital, bagaimana kita bisa support pemerintah, bisa support mitra bisnis kita, dan dari pemerintah mereka bilang, eh kalau kamu memang serius, taruh cloud region di Jakarta, begitu. Dan, kita menepati janji tersebut, di tahun 2020, kita build our cloud region and kita punya tiga lokasi yang interconnected,” ujar Fanly Tanto (Country Director, Indonesia, Google Cloud).

Berdasarkan sebuah studi, Google Cloud menyebutkan Jakarta Cloud Region telah berkontribusi terhadap ekonomi Indonesia sebesar Rp900 triliun dalam sekitar 5 tahun terakhir, serta mendukung kurang lebih 92.000 pekerjaan secara rata-rata setiap tahunnya. Berdasarkan studi yang sama, Google Cloud menargetkan Jakarta Cloud Region untuk berkontribusi terhadap ekonomi Indonesia sebesar Rp1.400 triliun dalam 5 tahun ke depan, plus mendukung sekitar 240.000 pekerjaan secara rata-rata setiap tahunnya.

“Jadi apa sih kontribusinya selama 5 tahun belakangan ini? Kontribusinya kita memberikan economic contribution di Rp900 triliun, Rp900 triliun, yang membuat saya happy, kita sebenarnya supporting lapangan pekerjaan 92.000 setiap tahunnya … The next five years kita mau untuk kontribusi 1.400 trillion further economic value. Dan kita punya goal yang sangat ambisius di mana kita mau untuk supporting 240.000 jobs annually,” tambahnya.

Salah satu organisasi di Indonesia yang sudah menandatangani perjanjian kerja sama strategis dengan Google Cloud adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk yang populer dengan SIG—selanjutnya disebut SIG. SIG menjelaskan mendapatkan amanah untuk melakukan percepatan transformasi digital dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia. SIG menambahkan bahwa transformasi digital bukan hanya perihal teknologi melainkan juga manusia. SIG meyakini Google Cloud bisa membantu mentransformasi para karyawannya.

SIG meyakini Google Cloud bisa membantu antara lain mendekatkan AI ke para karyawannya—membantu mentransformasi karyawannya sehingga menggunakan AI, mulai dari membantu membuat tulisan, persentasi, sampai mengambil keputusan bisnis. Selain itu, SIG juga bermitra dengan Google Cloud sebagai bagian dari strategi multicloud-nya.

“Saat ini kami diberi target oleh pemegang saham, masing-masing BUMN termasuk SIG, untuk menyediakan 20% dari total karyawan untuk menjadi talenta digital. Sehingga itu menjadi salah satu ben, keputusan kami untuk melakukan kerja sama strategis dengan pihak, pihak Google Cloud,” kata Anindio Daneswara (Senior Vice President, Group Head of ICT, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG)). “Seluruh manusia ataupun karyawan dalam hal ini, bisa berinteraksi, mendekatkan AI kepada karyawan.”

Adapun perihal strategi untuk mewujudkan target kontribusi Jakarta Cloud Region dalam 5 tahun mendatang, Google Cloud menghadirkan program “Bangkit Bersama AI”. Program yang menempatkan AI sebagai kunci ini, tidak hanya untuk mewujudkan target kontribusi yang dimaksud, melainkan diklaim juga untuk membantu Pemerintah Indonesia mencapai Visi Indonesia Emas 2045 dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Terdapat lima hal yang merupakan bagian dari Bangkit Bersama AI yang dibagikan Google Cloud.

1.Memperluas Kapasitas Jakarta Cloud Region

Google Cloud telah dan akan terus menambah kapasitas dari Jakarta Cloud Region. Hal ini sebelumnya pun telah ditegaskan Google Cloud saat mengumumkan penambahan kapasitas Jakarta Cloud Region beberapa saat sebelum perhelatan Google Cloud Summit Jakarta '25. Google Cloud menyebutkan perluasan kapasitas Jakarta Cloud Region dilakukan untuk memenuhi permintaan yang meningkat akan cloud analytics dan AI.

Google Cloud menambahkan bahwa dengan perluasan kapasitas yang dimaksud, Jakarta Cloud Region kini menawarkan peranti lunak dan peranti keras—utamanya silikon— generasi berikutnya yang terintegrasi secara penuh. Dengannya, Google Cloud mengeklaim nenawarkan kinerja komputasi dan efisiensi daya terdepan di industri yang bisa membantu para organisasi di tanah air untuk berinovasi seperti pada AI.

Salah satu cara suatu organisasi bisa dengan cepat mengembangkan dan menggunakan sebuah AI yang sesuai dengan kebutuhan maupun keinginan, adalah dengan memanfaatkan suatu foundation model. Google Cloud mengeklaim Jakarta Cloud Region kini menyediakan lebih dari 200 foundation model. Tersedia pula berbagai perkakas untuk keperluan tersebut.

2. Meluncurkan “Google for Startups Accelerator Southeast Asia: Indonesia, AI-Focused”

“Google for Startups Accelerator” adalah program untuk mengakselerasi para startup yang sedang pada tahap pertumbuhan. “Google for Startups Accelerator Southeast Asia: Indonesia, AI-Focused” adalah Google for Startups Accelerator yang khusus untuk mendukung para startup yang berkantor pusat di Indonesia, memiliki potensi pertumbuhan tinggi, dan membangun produk baru dengan AI generatif (generative AI) atau AI agentic (agentic AI) sebagai teknologi intinya.

Google Cloud serta Kementerian Komunikasi dan Digital meluncurkan Google for Startups Accelerator Southeast Asia: Indonesia, AI-Focused pada Google Cloud Summit Jakarta '25. Kerja sama strategis Google Cloud dengan Kementerian Komunikasi dan Digital ini adalah untuk mengembangkan seratus startup AI yang berkantor pusat di Indonesia dengan potensi pertumbuhan tinggi selama 5 tahun ke depan.

Pada gelombang perdana, Google for Startups Accelerator Southeast Asia: Indonesia, AI-Focused berencana untuk mengakselerasi 20 startup. Pendaftaran untuk gelombang pertama program ini telah dibuka dan akan ditutup pada 20 Juli 2025. Gelombang perdana ini sendiri akan dimulai pada September 2025 dan akan berlansung selama 3 bulan.

Bersifat equity-free, Google Cloud menjelaskan Google for Startups Accelerator Southeast Asia: Indonesia, AI-Focused akan memberikan sumber daya terbaik di kelasnya untuk mempercepat pengembangan dan komersialisasi produk-produk eksklusif menggunakan AI generatif atau AI agentic, tentunya bagi para startup terpilih. Program ini akan memberikan lokakarya, bimbingan dan dukungan teknis, akses ke technology stack AI Google Cloud, serta kesempatan demonstrasi. Setelah lulus para startup juga akan memperoleh kredit Google Cloud senilai hingga US$350.000.

3. Meluncurkan “Indonesia BerdAIa”

Google Cloud mendefiniskan “Indonesia BerdAIa” sebagai sebuah program ekosistem untuk membantu para organisasi membangun dan menerapkan solusi-solusi AI custom yang memberikan nilai nyata yang terukur untuk sektor-sektor ekonomi utama Indonesia. Google Cloud menambahkan tak jarang menemukan organisasi-organisasi di Indonesia ingin mengadopsi AI, tetapi mereka belum tahu apakah adopsi AI yang dimaksud akan benar-benar berguna atau tidak, termasuk perihal perbandingan antara manfaat dan biaya.

Google Cloud mengumumkan peluncuran Indonesia BerdAIa—terinspirasi dari kata berdaya dan AI plus mencerminkan “Indonesia yang berdaya dengan AI” —pada Google Cloud Summit Jakarta '25. Indonesia BerdAIa dimulai dengan 15 anggota yang merupakan para organisasi terkemuka pada sejumlah industri di Indonesia. Google Cloud berharap Indonesia BerdAIa bisa membantu para organisasi dari berbagai industri di tanah air untuk mengadopsi AI secara efektif.

Anggota-anggota awal Indonesia BerdAIa adalah PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports), Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Syariah Indonesia, DANA Indonesia, Fore Coffee, Indosat Ooredoo Hutchison, Kalbe Farma, MAXStream, Paragon Technology and Innovation, Sarana AI, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), Universitas Brawijaya, dan Vidio. Google Cloud pun memastikan siap menyambut lebih banyak anggota lagi untuk Indonesia BerdAIa.

Berfokus pada pengembangan solusi-solusi AI generatif dan AI agentic yang custom, kemampuan grounding pada sumber-sumber data terpercaya, dan mengembangkan tenaga kerja yang siap AI; program ini akan memfasilitasi setiap anggota dengan pembuatan bersama roadmap AI yang disesuaikan dan ditindaklanjuti, pemrioritasan kasus penggunaan AI yang tepat, pengembangan solusi AI yang terbuka dan bisa dioperasikan secara bersama-sama, perumusan metrik yang jelas, pembentukan dewan risiko, serta keahlian AI enterprise.

4. Mendorong JuaraGCP

JuaraGCP adalah program belajar mandiri secara daring dan gratis yang dirancang khusus untuk para pengembang di Indonesia. Pada Google Cloud Summit Jakarta '25, Google Cloud menyampaikan bahwa para pengembang tanah air telah menyelesaikan lebih dari 672.000 lab pelatihan interaktif—selanjutnya disebut lab—sejak tahun 2019—tahun JuaraGCP diluncurkan. Sebelumnya hingga tahun 2020, jumlah lab yang diselesaikan adalah 134.400. Pada 2 tahun terakhir, lebih dari 60% lab yang diselesaikan adalah berfokus pada AI.

Google Cloud berkomitmen mendorong JuaraGCP untuk mencapai setidaknya 800.000 lab yang diselesaikan pada akhir tahun 2026. Google Cloud akan menyelenggarakan aneka kegiatan, seperti Cloud Next Extended, DevFest, Build with AI, dengan para Google Developer Group di Indonesia. Selain itu, Google Cloud juga telah meluncurkan sertifikasi AI generatif baru untuk mereka yang nonteknis, lengkap dengan pelatihan tanpa biaya untuk mendapatkannya. Keduanya adalah untuk menambah tenaga kerja Indonesia yang siap AI: jumlah dan keahlian.

5. Bekerja Sama dengan Sejumlah Seniman Lokal

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.