TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Tradisi pembagian daging kurban di Desa Mrawan, Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso lebih ramah lingkungan. Warga setempat sepakat meninggalkan penggunaan kantong plastik dan beralih ke bungkus alami seperti daun pisang dan daun jati. Bahkan, sebagian warga membawa wadah sendiri dari rumah.
Penjabat Kepala Desa Mrawan, Kusmiati menjelaskan, langkah ini merupakan hasil sosialisasi intensif yang dilakukan perangkat desa bersama Babinsa dan Babhinkamtibmas seminggu sebelum pelaksanaan kurban.
Mereka secara langsung mendatangi warga yang akan menyembelih hewan kurban, menyampaikan imbauan agar tidak lagi menggunakan plastik dalam proses distribusi daging.
“Ada yang pakai daun pisang, ada juga yang pakai daun jati. Semuanya bahan yang bisa terurai secara alami,” ujar Kusmiati, Kamis (5/6/2025).
Ia menambahkan, kebijakan ini juga merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Bupati Bondowoso Nomor 133 Tahun 2025 tentang pelaksanaan Idul Adha 1446 H tanpa sampah plastik.
Apalagi kata dia, momen Idul Adha tahun ini bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang mengusung tema Ending Plastic Pollution.
Pada hari penyembelihan, Kusmiati bersama jajaran perangkat desa dan unsur vertikal lainnya turun langsung ke empat titik penyembelihan yang tersebar di wilayah desa.
Sebanyak 10 ekor kambing disembelih dan seluruh proses pembagian daging diawasi agar tidak menggunakan kantong plastik.
“Dokter hewan dari Dinas Peternakan dan Perikanan Bondowoso juga turut kami libatkan, untuk memastikan semua berjalan sesuai prosedur,” tambahnya.
Pantauan di lapangan menunjukkan antusiasme warga yang tinggi. Mereka bergotong royong mencari daun pisang dan daun jati dari pekarangan hingga ke area persawahan sebagai persiapan penyembelihan.
Kusmiati berharap kebiasaan positif ini terus berlanjut di tahun-tahun mendatang.
“Semoga ini jadi awal yang baik untuk membangun kesadaran lingkungan. Menjaga bumi adalah tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya. (*)