TRIBUN-MEDAN.com - Sebuah peristiwa mengejutkan terjadi dalam sebuah pernikahan di Provinsi Shanxi, Tiongkok, ketika seorang pengantin wanita tampak diikat ke tiang telepon oleh sekelompok pria.
Meskipun ia berteriak meminta tolong dan berusaha melepaskan diri, tidak ada yang menanggapi.
Video kejadian tersebut tersebar luas di media sosial dan mengundang kehebohan.
Dikutip dari Sanook.com Sabtu (7/6/2025), peristiwa ini merupakan bagian dari tradisi candaan dalam pernikahan yang lazim dilakukan di Tiongkok.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, tradisi tersebut mulai bergeser ke arah yang tidak pantas, dengan berbagai bentuk perilaku kasar yang kemudian menuai kritik publik.
Video viral yang diunggah oleh seorang pengguna internet bernama Mr. Yang memperlihatkan detik-detik ketika pengantin wanita diangkat oleh seorang pria, berteriak, dan meronta untuk melepaskan diri.
Namun, ia tetap diikat ke tiang dengan menggunakan lakban oleh sekelompok pria. Kejadian ini berlangsung di komunitas Houdigou, Kota Yangquan, Provinsi Shanxi.
“Pengantin wanita mengalami masalah di hari pernikahan,” tulis Mr. Yang menulis dalam unggahannya.
Ia kemudian menjelaskan bahwa tidak ada hal buruk yang terjadi, karena itu hanyalah tradisi lokal.
Ia menyebut bahwa semua orang yang terlibat merupakan teman masa kecil dan mereka hanya bersenang-senang. Ia meminta masyarakat untuk tidak menghakimi secara berlebihan.
Kepada media Tiongkok, Mr. Yang mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada siang hari tanggal 23 September, di komunitas Houdigou, Kantor Jalan Beidaji, Kota Yangquan.
Ia menegaskan kembali bahwa ini adalah tradisi lokal yang dilakukan demi keseruan dalam pernikahan.
Ia juga menyatakan bahwa para pria yang mengikat pengantin wanita adalah sahabat dekat pengantin pria.
Mereka tumbuh bersama dan memiliki hubungan yang sangat baik.
Mr. Yang mengklaim bahwa pengantin wanita telah diberi tahu sebelumnya dan menyetujui aksi tersebut.
Pengantin pria juga berada di lokasi untuk memastikan pengantin wanita tidak terluka.
Mr. Yang menambahkan bahwa karena telah dibicarakan sebelumnya, aksi ini tidak menimbulkan bahaya. Jika sampai membahayakan, keluarga kedua belah pihak tentu tidak akan membiarkan.
Setelah pengantin wanita diikat, mereka mengambil foto lalu segera melepaskannya.
Waktu yang digunakan sangat singkat dan pengantin wanita tidak mengalami luka.
Pihak komunitas kemudian turun tangan dan mengonfirmasi bahwa kejadian tersebut merupakan bagian dari permainan yang telah direncanakan.
Mereka yang terlibat juga telah menyampaikan penyesalan mendalam atas dampak negatif yang muncul akibat beredarnya video tersebut.
(cr31/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News