Jadi Alternatif, Ramuan Herbal Tradisional untuk Penderita Diabetes
Konten Grid June 09, 2025 06:34 PM

GridHEALTH.id - Beberapa ramuan herbal diabetes ini dipercaya bisa turunkan gula darah.

Penyakit diabetes merupakan salah satu jenis penyakit yang paling umum bagi masyarakat Indonesia.

Penyakit diabetes terjadi akibat tingginya gula darah dalam tubuh seseorang.

Penyebab diabetes banyak, seperti faktor keturunan, pola hidup yang kurang sehat, dan obesitas.

Penyakit diabetes tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikendalikan.

Salah satu cara untuk dapat mengobati dan mengendalikan gejala diabetes adalah dengan menggunakan ramuan diabetes.

Bagi masyarakat Indonesia, menggunakan obat alami atau herbal masih sering menjadi pilihan utama.

Pasalnya, obat alami dianggap lebih aman dan ampuh dalam mengobati berbagai penyakit.

Menurut Medical News Today, tanaman herbal hingga suplemen tidak dapat menyembuhkan diabetes dan tidak bisa dijadikan satu-satunya obat diabetes.

Menurut American Diabetes Association (ADA) Standards of Medical Care in Diabetes tahun 2022, tidak ada bukti yang jelas bahwa tanaman herbal atau suplemen bermanfaat bagi penderita diabetes tanpa tambahan pengobatan.

Namun, di beberapa kasus, mengonsumsi tanaman herbal bisa meredakan gejala diabetes dan mengurangi risiko komplikasi.

Inilah beberapa ramuan herbal diabetes yang bisa turunkan gula darah bagi para pengidap.

1. Kayu manis

Kayu dipercaya menurunkan risiko resistensi insulin, menurunkan kadar gula darah setelah makan, serta melawan peradangan karena dapat meningkatkan metabolisme glukosa.

Salah satu penelitian yang mendukung manfaat kayu manis sebagai obat alami diabetes adalah penelitian dari Journal Diabetes Science and Technology.

Peneliti menyebutkan mengonsumsi kayu manis 1, 3, atau 6 gram per hari bagi pasien diabetes tipe 2 dapat menurunkan kadar gula darah.

Kayu manis juga menekan risiko komplikasi diabetes yang berhubungan dengan darah tinggi dan jantung.

2. Jintan hitam

Jintan hitam dari awal kemunculannya sudah dipercaya sebagai obat alami untuk berbagai penyakit, termasuk diabetes.

Jintan hitam atau yang juga dikenal sebagai habbatussauda ini, diketahui mampu melawan peradangan, menurunkan kadar lemak darah, serta menjaga kesehatan jantung dan hati.

Penelitian pada jurnal Oxidative medicine and cellular longevity yang dilakukan pada hewan juga menemukan hal serupa.

Manfaat habbatussauda sebagai obat alami diabetes berasal dari kandungan antioksidan thymoquinone.

3. Kunyit

Tidak cuma menjadi penyedap masakan, kunyit juga dianggap berpotensi sebagai obat herbal diabetes sebab membantu mengendalikan gula darah.

Dengan mengonsumsi obat tradisional ini, kadar gula darah pengidap diabetes bisa turun hampir 18% setelah mengonsumsi 300 mg kunyit dalam bentuk obat herbal per hari.

Studi lain pada jurnal Diabetes Care menunjukkan konsumsi 1,5 gram kunyit setiap hari selama 9 bulan mencegah perkembangan penyakit diabetes tipe 2 pada orang yang mengalami prediabetes.

4. Jahe

Jahe termasuk jenis rempah-rempah yang populer karena manfaatnya yang melimpah, termasuk sebagai obat herbal diabetes.

Penelitian dalam jurnal Complementary Therapies in Medicine memperlihatkan jahe mampu mengurangi kadar gula darah puasa dan kadar HbA1c.

Penelitian tersebut dilakukan pada 88 pasien diabetes yang mengonsumsi 3 gram jahe setiap hari selama 8 minggu.

5. Ginseng

Ginseng dipercaya mampu mengobati berbagai macam penyakit. Akar tanaman ini sudah sejak ribuan tahun lalu digunakan untuk meningkatkan stamina.

Sebuah penelitian menemukan ginseng memiliki kandungan alami yang dapat digunakan sebagai obat herbal diabetes.

Senyawa alami dalam ginseng bisa membantu mengatur penyerapan glukosa dalam tubuh sehingga mencegah gula darah melonjak tiba-tiba.

Apabila mendapatkan obat herbal diabetes dalam bentuk suplemen, pastikan obat tersebut telah terdaftar di Bapan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Harus diingat bahwa obat herbal diabetes, hanya dapat digunakan sebagai pengobatan pendamping, dan tidak dapat menggantikan pengobatan utama dari dokter.

Hentikan penggunaannya apabila terdapat tanda-tanda alergi atau efek samping lain.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.