Ramai soal Panitia Kurban di Bekasi Pasang Biaya Rp 15 Ribu per 1 Kg Daging Sapi
kumparanNEWS June 09, 2025 07:20 PM
Panitia kurban di wilayah Cikiwul, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, ramai dibicarakan di media sosial. Musababnya: Mereka mengenakan tarif Rp 15 ribu per plastik berisi daging kurban 1 kilogram, kepada warga yang menginginkannya.
Koordinator panitia kurban, Tarmin, menjelaskan bahwa kegiatan kurban ini merupakan inisiatif dari komunitas pemulung di sekitar Bantar Gebang. Tarmin menyebut dirinya Ketua Ikatan Pemulung Indonesia.
Mengingat keterbatasan ekonomi warga yang sebagian besar berprofesi sebagai pemulung, maka panitia memutuskan untuk memfasilitasi penyembelihan.
Lalu, menurut Tarmin, warga telah menyepakati biaya operasional Rp 15 ribu yang meliputi biaya pemotongan hewan, pembersihan daging, hingga konsumsi panitia. Biaya total mencapai Rp 2,6 juta.
"Perhitungannya itu untuk satu ekor sapi dibagi ke 174 orang, itu hasil musyawarah," kata Tarmin, Senin (9/6).
Ada 3 sapi yang dipotong dan dibagikan oleh panitia kurban dari Ikatan Pemulung Indonesia itu.
Perbesar
Kupon yang digunakan Ketua Ikatan Pemulung Indonesia untuk membagikan daging kurban di Bantar Gebang, Kota Bekasi, Senin (9/6/2025). Dok: kumparan
Tarmin tidak menampik bahwa kupon yang digunakan merupakan sisa kupon dari kegiatan sosial dua tahun lalu, saat istri Kapolda Metro Jaya berkunjung ke wilayah tersebut untuk memberikan bantuan sembako.
"Itu kupon lama yang kami manfaatkan ulang, tidak ada maksud lain. Kami tidak cari untung, hanya ingin membantu warga bisa merasakan kurban," kata Tarmin.
Warga Sebut Tidak Keberatan
Perbesar
Susi, warga Bantar Gebang, Kota Bekasi, Senin (9/6/2025). Dok: kumparan
Susi, salah satu warga penerima kupon, mengaku tidak mempermasalahkan adanya biaya Rp 15 ribu. Menurutnya, panitia datang pada Kamis, sehari sebelum Idul Adha, untuk mendata warga yang ingin ikut serta.
Ia menyebut semuanya berlangsung terbuka dan tanpa paksaan. "Kami didatangi panitia, dijelaskan soal pembagian kupon. Saya dan warga lain tidak keberatan," ujar Susi.